Mahfud MD tolak tawaran AS untuk kerja sama di perairan Natuna

id Mahfud MD tolak tawaran AS untuk kerja sama di perairan Natuna,Mahfud MD,perairan Natuna

Mahfud MD tolak tawaran AS untuk kerja sama di perairan Natuna

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD (tengah) saat memberikan keterangan pers di Hotel Shangrila, Jakarta, Rabu (22/1/2020). (ANTARA News/Fathur Rochman)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan mendapat tawaran AS untuk bekerja sama di perairan Natuna setelah kapal-kapal China melanggar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

Namun, Mahfud menolak tawaran yang disampaikan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr saat berpamitan di Kantor Kemenko Polhukam pada Jumat (24/1) itu.

"Dia bertanya soal Laut China Selatan, apa yang bisa dikerjasamakan. Saya bilang tidak perlu kerja sama dengan AS," tutur Menkopolhukam dalam diskusi panel "Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia" di Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Ini alasan Natuna diusulkan jadi kawasan khusus pariwisata

Baca juga: Presiden Jokowi beserta rombongan tiba di Natuna

Baca juga: Tiga kapal Indonesia siap tempur jaga Laut Natuna


Apabila Indonesia menerima tawaran kerja sama AS di perairan Natuna, tutur dia, berarti Indonesia akan turut berperang dengan China dan terjebak dalam perang proxy antara AS dan China.

Apalagi, menurut dia, posisi Indonesia terkait perairan Natuna sudah jelas dan tidak dapat diganggu gugat, berbeda dengan Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, dan Vietnam yang berperkara secara multilateral melawan China.

"Indonesia tidak pernah berperkara karena kita tidak pernah menganggap China punya hak atas daerah perairan kita yang saat ini jadi masalah. Kalau datang usir saja. Kita tidak perang," ucap Mahfud.

Saat menerima kunjungan Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian, Mahfud mengatakan Indonesia tidak bernegosiasi atau tawar menawar mengenai perairan Natuna yang diatur hukum internasional.

Baca juga: Kenapa China melunak di Natuna?

Baca juga: Konflik Indonesia dan China, legislator tolak Natuna jadi Provinsi Khusus

Baca juga: TNI AU terbangkan Empat F-16 patroli di wilayah Natuna