Berbagai langkah tengah disiapkan agar target PAD tahura tercapai

id Kepala DLHKP Kabupaten Gumas ,Yohanes Tuah ,Berbagai langkah tengah disiapkan agar target PAD tahura tercapai

Berbagai langkah tengah disiapkan agar target PAD tahura tercapai

Sejumlah wisatawan sedang mencoba berbagai fasilitas yang ada di Tahura Lapak Jaru, baru-baru ini. (ANTARA/HO-DLHKP Kabupaten Gumas)

Kuala Kurun (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Perhubungan Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah menyiapkan berbagai langkah agar Taman Hutan Raya Lapak Jaru dapat memenuhi Pendapatan Asli Daerah yang ditargetkan pada tahun 2020 ini.

Kepala DLHKP Kabupaten Gumas Yohanes Tuah melalui Kabid Pengelolaan Tahura Colombus, di Kuala Kurun, Minggu, mengatakan langkah yang akan dilakukan diantaranya adalah dengan pengembangan sarana pendukung agar wisatawan semakin nyaman saat berkunjung.

“Pada tahun 2020 ini kami akan mengembangkan sarana bermain anak, dan membangun toilet di air terjun Bawin Kameloh. Itu semua demi kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Tahura Lapak Jaru,” ucapnya.

Agar wisatawan semakin tertarik untuk mengunjungi tahura yang terletak di Kecamatan Kurun tersebut, pihaknya juga berencana untuk mengagendakan acara hiburan rakyat secara rutin, di setiap hari raya keagamaan dan hari libur.

Baca juga: Peletakan batu pertama Plaza Jokowi di Tahura

Hiburan rakyat, lanjut dia, akan menampilkan artis baik lokal maupun dari daerah lain. Dengan demikian, wisatawan dapat menikmati keindahan alam di Tahura Lapak Jaru, sembari menyaksikan penampilan artis-artis pilihan.

Dia mengatakan, pada tahun 2020 ini Tahura Lapak Jaru memiliki target PAD sebesar Rp65 juta. Jika melihat capaian PAD selama dua tahun terakhir yang selalu terealisasi, dia optimis target PAD tahun ini juga dapat terealisasi.

“Pengunjung Tahura Lapak Jaru selama dua tahun terakhir ini juga mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2018 lalu jumlah pengunjung sekitar lima ribu orang dan pada tahun 2019 naik menjadi sekitar 10 ribu orang,” bebernya.

Bahkan, wisatawan yang datang ke Tahura Lapak Jaru tak hanya berasal dari nusantara, namun juga dari mancanegara. Pada tahun 2019 lalu, tercatat ada 15 wisatawan mancanegara yang berkunjung ke tahura tersebut.

Baca juga: Barito Timur kembangkan wisata susur sungai dan jelajah tahura

Selain dikunjungi wisatawan, sambung dia, Tahura Lapak Jaru yang merupakan satu-satunya tahura di Kalteng juga digunakan oleh sejumlah mahasiswa untuk melakukan penelitian, serta beberapa kegiatan lainnya.

“Untuk organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, lembaga pemerintah, BUMN, BUMD, yang ingin melakukan kegiatan di tahura bisa mendapatkan keringanan biaya masuk tahura sampai 50 persen,” paparnya.

Dia menyebut, keringanan biaya masuk memiliki beberapa ketentuan, yakni jumlah pengunjung minimal 25 orang, dan menyampaikan permohonan secara tersurat kepada DLHKP Kabupaten Gumas, untuk mendapatkan persetujuan.

Di Tahura Lapak Jaru. sambung dia, terdapat berbagai objek wisata alam seperti air terjun Bawin Kameluh, air terjun Sei Saluhan, air terjun Sahay Unyang, situs Batu Salib, goa Lapak Jaru, goa Kelelawar, dan lainnya.

Untuk fasilatas penunjang lainnya ada Banama Lapak Jaru, wahana outbound, rumah pohon, camping ground, kolam renang anak, flying fox dan lainnya. Sedangkan sarana bermain anak akan dibangun dan ditargetkan selesai pada tahun ini.

“Tiket masuk pada hari biasa Rp3.000 dan hari libur Rp5.000. Jika ingin memanfaatkan wahana outbond wisatawan cukup membayar Rp25 ribu, untuk flying fox Rp10 ribu, sedangkan lainnya sementara ini gratis,” demikian Colombus.

Baca juga: Tahura Lapak Jaru turut mendongkrak pendapatan Gunung Mas

Baca juga: Organisasi Jerman tertarik berdayakan Tahura Gumas

Baca juga: Dishut Kalteng tindaklanjuti laporan perusakan di Tahura Gumas