Bansos diharapkan mampu mengatasi masalah kemiskinan di Bartim

id Pemkab bartim, bartim, barito timur, dinsos, dinas sosial, bansos, bantuan sosial, rusdianor, masyarakat miskin, kpm, bpnt, kube, pkh

Bansos diharapkan mampu mengatasi masalah kemiskinan di Bartim

Ilustrasi dana bansos. (Foto: Istimewa)

Tamiang Layang (ANTARA) - Kepala Dinas Sosial Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah Rusdianor mengatakan, bantuan sosial yang disalurkan kepada masyarakat diharapkan memberi banyak manfaat sehingga mampu mengatasi masalah kemiskinan.

“Bansos yang telah dilaksanakan selama ini, kami harapkan memberi banyak pengaruh positif kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM),” kata Rusdianor di Tamiang Layang, Jumat.

Pemberian bansos kepada masyarakat miskin, diharapkan mengatasi masalah kemiskinan di Bartim. Pihaknya juga ingin, agar tidak ada penyalahartian bansos menjadi sekadar pemberian bantuan saja.

Harus dipahami bersama, bahwa bansos merupakan salah satu upaya pemberdayaan sosial, guna membangun masyarakat agar berinisiatif memulai proses sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri.

Pemberdayaan sosial hanya akan berhasil, jika masyarakat bersedia ikut berpartisipasi. Masyarakat harus didorong menjadi agen pembangunan yang berperan aktif sebagai motor penggerak pembangunannya.

Supervisor Bansos dan Penanganan Fakir Miskin Barito Timur Santai Nyawit mengatakan, pihaknya telah melaksanakan rakor bansos, tujuannya yakni sebagai wadah evaluasi, rekonsiliasi dan memperkuat kerja sama. 

“Kami mengevaluasi pelaksanaan bansos tahun anggaran 2019, rekonsiliasi bansos dengan pihak mitra Bulog maupun perbankan, serta memperkuat kerja sama antar penyelenggara bansos, baik pemerintah kabupaten sebagai pemangku kepentingan, himbara, Bulog dan pendamping sosial,” jelasnya.

Dinas Sosial Bario timur telah melaksanakan program bansos dari Kementerian Sosial, berupa Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Asistensi Sosial Lanjut Usia Terlantar (ASLUT), serta Aistensi Sosial Penyandang Disabilitas Berat (ASPDB).

Rakor bansos diikuti perwakilan dari Dinas Sosial, himbara, bulog, koordinator tenaga kesejahteraan sosial (Korteks), koordinator kabupaten program keluarga harapan (Korkab PKH), seluruh tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), seluruh pendamping PKH dan seluruh pendamping KUBE dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang.