Inflasi Kalteng relatif rendah di awal tahun 2020

id Tpid, inflasi, deflasi, neraca, ekonomi, perekonomian, keuangan, sampit, palangka raya, kalteng, kalimantan tengah

Inflasi Kalteng relatif rendah di awal tahun 2020

Kasubbag Pengendalian Ekonomi Biro Adm Perekonomian dan SDA Yusimul Kaharap dan Analis Fungsi Asesmen Ekonomi Surveilan BI Kalteng Yudo Herlambang, Palangka Raya, Selasa, (4/2/2020). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Tengah, menyatakan inflasi yang terjadi di wilayah setempat selama awal  2020 atau Januari, relatif rendah.

"Pada tingkat provinsi, inflasi di Kalteng relatif rendah, hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan Kalimantan Utara," kata Analis Fungsi Asesmen Ekonomi Surveilan BI Kalteng Yudo Herlambang di Palangka Raya, Selasa.

Pada Januari 2020 Kalteng mengalami inflasi sebesar 0,06 persen (mtm), menurun jika dibandingkan capaian pada Desember 2019, yakni sebesar 0,66 persen (mtm).

Capaian itu, masih lebih rendah jika dibandingkan inflasi yang terjadi di Kalimantan Barat 0,76 persen (mtm), Kalimantan Timur 0,32 persen (mtm), serta Kalimantan Selatan 0,31 persen (mtm).

"Capaian inflasi Kalteng itu juga lebih rendah dibandingkan tingkat nasional, yakni sebesar 0,39 persen (mtm)," ungkapnya di sela kegiatan press rilis TPID.

Menurutnya, secara umum rendahnya inflasi disebabkan relatif terjaganya harga komoditas 'administered price' berupa transportasi angkutan udara. Komponen itu menjadi penahan inflasi, yakni mengalami penurunan cukup dalam, baik di Palangka Raya maupun Sampit.

"Selama Januari 2020, Palangka Raya mengalami deflasi sebesar -0,06 persen sedangkan Sampit inflasi sebesar 0,27 persen," terangnya.

Komoditas penyumbang inflasi di Palangka Raya, meliputi ikan gabus, ikan lais, bahan bakar RT, cabai rawit dan bawang merah, dan di Sampit, meliputi rokok kretek filter, ikan tongkol, cabai rawit, rokok putih dan ikan gabus.

Lebih lanjut ia menjabarkan, komoditas yang mengalami kenaikan harga cukup signifikan di wilayah tersebut, bawang merah dari Rp33.550 menjadi Rp37.850, cabai merah Rp41.550 menjadi Rp50.800, serta cabai rawit Rp35.300 menjadi Rp44.050.

Hal itu berdasarkan pemantauan TPID ke sejumlah pasar besar yang ada di dua wilayah, baik Palangka Raya maupun Sampit, meliputi pasar besar, kahayan, PPM hingga pasar subuh.