Harga emas naik ke level tertinggi dalam sepekan

id Harga emas, emas naik harga, investasi emas

Harga emas naik ke level tertinggi dalam sepekan

ILUSTRASI - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange menetap lebih tinggi pada akhir perdagangan. ANTARA/REUTERS/am.

Chicago (ANTARA) - Harga emas naik ke level tertinggi dalam sepekan pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) karena korban tewas akibat wabah virus corona terus meningkat mendorong investor mencari tempat investasi yang aman dari dampak ekonomi.

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik untuk sesi keempat berturut-turut di tengah meningkatnya permintaan safe-haven.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April naik 6,10 dolar AS atau 0,39 persen menjadi menetap di 1.579,50 dolar AS per ounce.

Sementara itu, harga emas di pasar spot naik 0,40 persen diperdagangkan pada 1.575,71 dolar AS per ounce pada pukul 01.57 sore waktu setempat (18.57 GMT). Sesi tertinggi sejak 4 Februari di 1.576,76 dolar AS.

"Kekhawatiran virus corona terus melihat arus masuk safe-haven menuju ke emas dan itu positif untuk harga," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.

Baca juga: Harga emas naik lagi, kekhawatiran virus lampaui data kuat ekonomi AS

"Pada saat yang sama, itu adalah perdagangan yang sangat ramai yang berarti bahwa reli cenderung dibatasi ketika orang mengambil keuntungan dengan melepas logam mulia untuk merealisasikan laba."

Kenaikan mata uang safe-haven dolar AS juga membatasi keuntungan emas, ketika indeks dolar mencapai puncak tertinggi empat bulan.

Korban tewas akibat epidemi telah melampaui Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) pada 2002-2003 dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan jumlah kasus di luar China bisa jadi hanya "ujung gunung es".

Investor tetap berhati-hati meskipun otoritas China mulai membuka beberapa pekerjaan dan pembatasan perjalanan, membantu bisnis untuk melanjutkan operasi.

Sejak akhir bulan lalu, ekonomi terbesar kedua di dunia itu telah menderita penutupan bisnis yang lama, penguncian dan pembatasan perjalanan karena wabah yang melanda di sekitar liburan Tahun Baru Imlek, waktu puncak untuk perjalanan dan bisnis.

Emas, dipandang sebagai investasi yang aman selama krisis, dimulai dengan solid tahun ini, memperoleh hampir empat persen sejauh pada tahun ini, setelah kenaikan tahunan sekitar 18 persen pada 2019.

Baca juga: Pemerintah diminta moratorium penempatan PMI terkait virus corona

Pasar menantikan pidato dua hari Ketua Federal Reserve Jerome Powell untuk Kongres AS mulai Selasa, terutama untuk komentar terkait dengan virus yang terkait dengan China.

Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah pada pertemuan kebijakan Januari, mengutip pertumbuhan ekonomi yang moderat dan pasar pekerjaan yang kuat.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi peluang kerugian memegang logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil dan membebani dolar, membuat emas lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

Di sisi teknis, "emas sekarang menghadapi level resistensi 1.575 dolar AS, dan melampaui level ini jelas dapat membuka ruang untuk reli lebih lanjut, dengan target pertama 1.600 dolar AS," kata kepala analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa dalam sebuah catatan.

Di pasar spot lainnya, palladium naik 1,2 persen menjadi 2.343,89 dolar AS per ounce, perak naik 0,8 persen menjadi 17,81 dolar AS, sementara platinum turun 0,3 persen menjadi 962,04 dolar AS.

Di pasar berjangka, perak untuk penyerahan Maret naik 9,3 sen atau 0,53 persen, menjadi ditutup pada 17,785 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 2,30 dolar AS atau 0,24 persen, menjadi menetap di 966,90 dolar per ounce.