Kerugian kebakaran pemukiman Palangka Raya capai Rp10,2 miliar

id dpkp,palangka raya,damkar,kebakaran,ciangli,gloriana aden,Kerugian kebakaran pemukiman Palangka Raya capai Rp10 miliar

Kerugian kebakaran pemukiman Palangka Raya capai Rp10,2 miliar

Kasi Rencana Operasi Pemadaman, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Kota Palangka Raya, Ciangli. ANTARA/Rendhik Andika

Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palangka Raya menyebut total nilai kerugian yang diakibatkan kebakaran di kawasan pemukiman penduduk selama tahun 2019 mencapai Rp10,2 miliar lebih.

"Jumlah ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2018 yang nilai kerugian kebakaran di kawasan pemukiman Rp2,7 miliar lebih," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Kota Palangka Raya Gloriana Aden melalui Kasi Rencana Operasi Pemadaman Ciangli di Palangka Raya, Jumat.

Dia menerangkan berdasar data DPKP "Kota Cantik", total kebakaran selama 2019 dengan nilai kerugian mencapai Rp10,2 miliar lebih itu terjadi pada total 47 kejadian kebakaran. Sementara pada 2018 tercatat 26 kebakaran pemukiman dengan nilai kerugian Rp2,7 miliar lebih.

Baca juga: Kebakaran di Buntok hanguskan empat bangunan
Ilustrasi. Kebakaran di Palangka Raya (ANTARA/Rendhik Andika)

Berdasar data periode 2019 yang dirilis Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Cantik menunjukkan bahwa pada Januari terjadi enam kebakaran di kawasan pemukiman dengan nilai kerugian Rp740 juta, Februari tercatat lima kejadian kebakaran dengan total kerugian Rp1,7 miliar lebih.

Kemudian pada Maret tercatat tiga kejadian dengan nilai kerugian Rp2,9 miliar, April sebanyak dua kebakaran dengan kerugian Rp100 juta, Mei satu kebakaran dengan kerugian Rp160 juta dan pada Juni satu kejadian dengan kerugian Rp75 juta.

Baca juga: Seorang anak di Palangka Raya tewas terbakar di dalam toko sembako

Selanjutnya Juli tercatat empat kejadian dengan nilai kerugian Rp1 miliar lebih, Agustus enam kejadian dengan kerugian Rp255 juta, September sebanyak delapan kebakaran dengan nilai kerugian Rp951 juta.

Pada Oktober tercatat sebanyak tiga kebakaran dengan kerugian Rp665 juta lebih, November sebanyak lima kejadian dengan nilai kerugian RP1 miliar lebih dan pada Desember tercatat sebanyak 3 kejadian kebakaran pemukiman dengan nilai kerugian mencapai Rp510 juta lebih.

"Penyebab kebakaran di kawasan pemukiman penduduk di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini didominasi unsur kelalaian seperti kompor meledak dan sambaran lilin serta sebagian lainnya karena adanya hubungan arus pendek listrik," kata Ciangli.

Masyarakat pun diimbau untuk semakin berhati-hati serta selalu mengantisipasi berbagai potensi penyebab kebakaran di kawasan pemukiman. Pihaknya juga mengimbau masyarakat menyediakan alat pemadam api ringan (Apar) untuk agar dapat memadamkan api kebakaran, terutama sebelum petugas pemadam tiba di lokasi.

Baca juga: Kebakaran hanguskan sebuah rumah di Sampit

Baca juga: Perempuan tua tewas terbakar dalam rumah di Malawaken

Baca juga: Menara Astra dilanda kebakaran