Dinkes Kalteng akui sulit mengawasi produksi makanan tingkat rumah tangga

id Dinas kesehatan, dinkes, keracunan, kalteng, kalimantan tengah, kotim, sampit, kapuas, palangka raya, produksi, rumah tangga, makanan, suyuti syamsul

Dinkes Kalteng akui sulit mengawasi produksi makanan tingkat rumah tangga

Dok-Petugas BPOM Palangka Raya saat menguji sampel makanan dari pedagang di pasar Ramadhan, Palangka Raya. (ANTARA/Adi Wibowo)

Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mengontrol dan mengawasi berbagai kegiatan produksi makanan di wilayah setempat, khususnya yang diperjualbelikan.

"Mulai dari pelatihan, sosialisasi hingga inspeksi pada proses produksi gencar kami lakukan. Tetapi memang di luar kemampuan dan jangkauan kami adalah saat produksinya di tingkat rumah tangga," katanya di Palangka Raya, Senin.

Menurutnya sangat tidak mungkin bagi pihaknya, mendatangi dapur milik warga satu per satu. Hal tersebut menjadi problem terbesar, terlebih pihaknya juga tak memiliki kewenangan melakukannya.

Berbeda halnya dengan industri makanan. Suyuti menyebut, pihaknya memiliki kewenangan mengecek, termasuk warung makan guna melihat proses produksinya.

Untuk itu pihaknya lebih memperkuat edukasi meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang hal-hal yang harus dilakukan maupun dihindari saat membuat makanan yang sehat dan tidak berbahaya bagi kesehatan.

"Jadi kami selalu mengimbau, agar pekerja yang bersentuhan dengan makanan memerhatikan kebersihan dirinya maupun lingkungan sekitarnya," jelas Suyuti.

Baca juga: Guru dan murid satu kelas SD di Sampit keracunan kue ulang tahun

Baca juga: Dinas Kesehatan Kotim turunkan tiga tim pasca keracunan massal

Baca juga: Legislator Kotim minta pembinaan UMKM ditingkatkan cegah keracunan terulang


Hal-hal yang harusnya dilakukan oleh mereka terlebih saat terlibat tahapan produksi, diantaranya mencuci tangan, menggunakan sarung tangan dan masker, hingga memastikan kebersihan alat-alat produksi.

Selanjutnya yang tak kalah penting, yakni memastikan bahan makanan benar-benar aman dan tidak tercemar bakteri, serta mengetahui dengan baik masa kadaluarsa guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Juga memerhatikan tempat penyimpanan dan waktu pengiriman.

"Jika semua itu dilakukan oleh para pelaku usaha atau siapa pun yang terlibat dalam pembuatan makanan, utamanya di tingkat rumah tangga, maka potensi keracunan dapat dicegah atau ditanggulangi," katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, masyarakat juga dituntut peduli dan berhati-hati saat berbelanja makanan. Agar dapat memerhatikan kondisi makanan guna mencegah potensi mengonsumsi makanan tidak sehat dan bisa menyebabkan keracunan.

Baca juga: Kasus keracunan makanan di Kalteng sering terjadi di daerah berbasis pertanian

Baca juga: Cegah kasus keracunan makanan di Kalteng dengan memerhatikan alur pendistribusian