Akibat corona, penjualan mobil di Italia 'anjlok' hingga 15 persen

id penjualan mobil di Italia 'anjlok' ,virus corona,Italia

Akibat corona, penjualan mobil di Italia 'anjlok' hingga 15 persen

Mobil Ferrari 812 GTS diluncurkan saat presentasi dua model Ferrari terbaru di kantor pusat Ferrari di Maranello, Italia, Senin (9/9/19). Produsen mobil sport mewah Ferrari meluncurkan dua model terbarunya yakni F8 Spider dan 812 GTS. ANTARA FOTO/REUTERS/Flavio lo Scalzo/wsj.

Jakarta (ANTARA) - Wabah virus corona (COVID-19) dan pelemahan ekonomi global akan memicu turunnya penjualan mobil di Italia hingga lebih dari 15 persen, kata asosiasi produsen mobil Italia (Unione Nazionale Rappresentanti Autoveicoli Esteri/UNRAE).

UNRAE dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, Sabtu mengatakan bahwa tanpa langkah "tepat dan waktu yang kuat", pasar mobil Italia berpotensi kehilangan 300.000 penjualan mobil pada 2020. Pada tahun lalu Italia menjual 1,92 juta unit mobil.

Di Italia, industri otomotif menyumbang 10 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

General Manajer UNRAE, Andrea Cardinali mengatakan berdasarkan tren pasar Januari dan Februari, sebelum wabah corona merebak, pusat riset pasar menyatakan bahwa akan ada penurunan penjualan sekitar 7 persen atau 135.000 unit mobil.

Namun situasi pasar memburuk menyusul wabah corona yang terjadi di Italia, negara dengan jumlah kasus terbanyak di Eropa, yakni 148 orang meninggal dunia dari 3.800 kasus, berdasarkan data pada Kamis (5/3).

"Jika meliputi dampak virus, penurunan bisa dua kali lipat, menjadi 300.000," katanya.

Cardinali menambahkan bahwa dana pemerintah untuk mendukung pembelian mobil berjumlah cuma 70 juta euro.

"Itu terlalu kecil," katanya.

Pada Jumat (6/3), biro statistik ISTAT mengatakan prospek ekonomi Italia sudah negatif pada Februari, terutama pada sektor pariwisata.