Pecahkan rekor Bill Shankly, Klopp tetap merendah

id Klopp, shankly, liverpool

Pecahkan rekor Bill Shankly, Klopp tetap merendah

Soccer Football - Premier League - Liverpool v AFC Bournemouth - Anfield, Liverpool, Britain - March 7, 2020 Liverpool manager Juergen Klopp and assistant manager Peter Krawietz celebrate with Liverpool's Sadio Mane after the match REUTERS/Phil Noble EDITORIAL USE ONLY. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or "live" services. Online in-match use limited to 75 images, no video emulation. No use in betting, games or single club/league/player publications. Please contact your account representative for further details. (REUTERS/PHIL NOBLE)

Jakarta (ANTARA) - Juergen Klopp menyatakan tidak pernah membandingkan dirinya dengan mantan manajer Liverpool Bill Shankly setelah timnya menang 2-1 melawan Bournemouth yang membuat The Reds kian dekat ke gelar juara liga pertamanya dalam 30 tahun terakhir.

Kemenangan itu mengantarkan Liverpool menang di Anfield 22 kali berturut-turut sehingga memecahkan pencapaian Shankly pada 1972.

"Kami tak memikirkan jumlah itu sebelum pertandingan ini, tetapi setelah kami bisa," kata Klopp dalam laman BBC. "Ini indah, ini spesial, tetapi hari ini adalah bukti paling baik bahwa kami harus bertarung."

Tuan rumah tertinggal lebih dulu oleh gol Callum Wilson yang kemudian disamakan oleh Mohamed Salah dan akhirnya Liverpool berbalik menang berkat gol Sadio Mane.

Baca juga: Salah gembira torehkan rekor, tapi lebih soroti kemenangan Liverpool

Baca juga: Liverpool akhirnya kembali ke jalur kemenangan


"Kami bukan jenius, tetapi kami bisa benar-benar bertarung dan itu yang harus kami lakukan sampai akhir musim ini," sambung Klopp, yang memastikan kapten Jordan Henderson yang absen karena cedera hamstring, berlatih lagi Minggu sebelum pertandingan leg kedua 16 besar Liga Champions melawan Atletico Madrid.

"Saya kira dia akan berlatih besok. Jika kelihatannya baik, saya harus membuat keputusan."

Kemenangan atas Bournemouth membuat Liverpool bisa dinobatkan juara liga saat mereka menghadapi Everton pada 16 Maret, dengan catatan Manchester City kalah pada tiga pertandingan mendatangnya melawan Manchester United, Arsenal dan Burnley.