Erick Thohir berharap April 2020 produksi enam juta masker

id Erick Thohir,Menteri BUMN Erick Thohir,Masker,enam juta masker,April 2020 BUMN produksi enam juta masker,jutaan masker

Erick Thohir berharap April 2020 produksi enam juta masker

Petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Klas 1 Soetta memeriksa suhu tubuh Menteri BUMN Erick Thohir saat melakukan peninjauan kesiapan Bandara dalam menghadapi COVID-19 di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (11/3/2020). Dalam kunjungannya Erick Thohir memastikan bahwa pemeriksaan deteksi virus corona di Bandara Soetta mulai dari kedatangan sampai penanganan sudah siap dan akan terus ditingkatkan untuk menjaga agar penyebaran virus corona atau COVID-19 tidak menyebar luas. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.

Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir berharap BUMN dapat memproduksi enam juta masker pada bulan April dalam rangka mencegah penyebaran wabah virus Corona.

"Yang pasti pada Bulan April, itu bisa produksi enam juta masker hanya dari BUMN. Di Maret ini kita harus berusaha," ujar Erick Thohir di Jakarta, Rabu.

Menteri mengakui stok masker di Kimia Farma dalam kondisi fluktuatif atau up and down tergantung kebutuhan.

"Kemarin saya cek di Cikini, Jakarta ada, tapi di Manado kehabisan, kemudian di Padang stok masker aman," katanya.

Menurut dia, bahan baku untuk pembuatan enam juta masker itu masih ada, dan kalau stok bahan baku habis di China maka harus mencari ke Eropa.

"Sekarang Eropa juga kena wabah Corona, kita mesti cari dari India atau dari negara lainnya. Makanya ke depan, masalah bahan baku masker ini yakni bagian lapisan dalam yang kecil tersebut kita harus bisa membuatnya sendiri. Kenapa harus bergantung pada negara lain lagi," kata Erick di sela-sela peninjauan ke Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Sebelumnya PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI mengemukakan persediaan stok masker, hand sanitizer dan perlengkapan kesehatan lainnya aman serta tersedia untuk kebutuhan darurat atau emergensi.

Direktur Utama RNI Eko Taufik Wibowo mengatakan bahwa pihaknya tidak melempar ke pasar, karena RNI bekerjasama dengan Kimia Farma sebagai BUMN pemerintah yang resmi.

Terkait hand sanitizer dan peralatan-peralatan kesehatan lainnya, Dirut RNI tersebut memastikan stoknya aman serta tersedia.

RNI sendiri menyebut bahan baku lapisan dalam masker yang diimpor dari luar negeri merupakan komponen krusial dalam produksi masker. Pihaknya saat ini mendeteksi bahan baku lapisan dalam masker itu terdapat di Prancis.

Saat ini RNI sedang terus mengejar dan mengupayakan bahan baku tersebut, mengingat jika bahan baku sudah tersedia pihaknya bisa memproduksi ribuan masker dalam waktu satu jam.