Pemprov Kalteng soroti masalah 'bullying' di kalangan remaja

id Pemprov kalteng, kalteng, kalimantan tengah, bullying, intimidasi, kekerasan, remaja, pemuda, generasi muda, sekolah, adik kelas

Pemprov Kalteng soroti masalah 'bullying' di kalangan remaja

Ilustrasi - pemukulan yang berujung perkelahian dan demo. ANTARA/Ardika/am

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyoroti masalah 'bullying' atau intimidasi yang terjadi pada anak-anak, pemuda atau remaja, termasuk di lingkungan sekolah, baik terhadap adik kelas, teman sebaya bahkan secara tidak Iangsung kepada guru.

"Tidak peduli dimana kita berada, tampaknya bullying sering kali terjadi bahkan sudah menjadi tradisi di kalangan pelajar," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran melalui Asisten I Setda Kalteng Hamka di sela kegiatan pembinaan pemuda atau remaja antar agama di Palangka Raya, Rabu.

Menurutnya, kasus seperti itu tak hanya terjadi di Indonesia yang terkenal ramah dan tradisi sopan santunnya, namun juga di negara Iainnya. Untuk itu hal tersebut perlu mendapat perhatian agar bisa dicegah maupun ditanggulangi.

Hanya saja perlu langkah atau tindakan nyata guna mengatasinya, sebab jika hanya berkata manis di mulut saja tetapi tidak melaksanakannya dengan penuh keseriusan tentu bullying sulit dihapuskan.

Untuk itu ia menjelaskan, salah satu upaya nyata yang harus dilakukan yakni menanamkan pemikiran untuk berhenti dan tidak melakukan bullying antar sesama sejak dini.

"Berhentilah mencari kesalahan orang lain. Jika ingin dihargai, belajarlah menghargai orang lain. Jika ingin dihormati, belajarlah menghormati orang Iain," katanya.

Ia meyakini jika diupayakan secara perlahan, dimulai dengan menerapkan di lingkungan kecil, sehingga terbiasa, tentu pada akhirnya Indonesia termasuk Kalteng bisa menjadi negara atau daerah tanpa adanya bullying.

Lebih lanjut pihaknya mengapresiasi kegiatan pembinaan pemuda atau remaja antar agama yang dilaksanakan tersebut. Diharapkan para peserta mampu menggali informasi dan menambah wawasan serta pengetahuan, tentang pengaruh negatif bullying terhadap pemuda atau remaja.

Seperti tema yang diusung yaitu 'bullying di sekolah merupakan akar permasalahan, serta mencari solusi dan antisipasinya'. Tema itu sengaja diangkat sebagai bentuk perhatian dan rasa prihatin pemprov tentang masalah ini. Apalagi kekerasan banyak menimpa generasi muda sebagai penerus bangsa di masa depan.

Pihaknya pun mengajak sekaligus mengimbau seluruh pemuda di Kalteng, agar peduli dengan sesama makhluk ciptaan Tuhan. Jangan saling menindas dan jangan mau untuk ditindas.

Semua pihak harus mampu dan berani mengambil tindakan, agar bullying bisa dihentikan. Hingga pada akhirnya tercipta suasana nyaman dan harmonis antara satu dengan lainnya. Menurutnya pembinaan pemuda antar agama merupakan salah satu sarana meningkatkan sumber daya manusia.

Agar pemudadi Kalteng mampu menjadi generasi yang sehat, cerdas, kreatif dan mandiri, dalam mengenal maupun memahami agama sebagai basis terpenting di dalam pertumbuhan rohani, karena dengan demikian mereka akan tumbuh dan berkembang menjadi insan yang tangguh, terampil dan kuat.