Penyuluh Pertanian di Bartim diharapkan mampu berkoordinasi lintas sektoral

id kalimantan tengah,kalteng,kabupaten barito timur,bartim,bupati bartim, ampera ay mebas

Penyuluh Pertanian di Bartim diharapkan mampu berkoordinasi lintas sektoral

Bupati Bartim Ampera AY Mebas melantik pengurus KTNA Bartim 2020-2025 di Ampah Kecamatam Dusun Tengah, Kamis (11/3). ANTARA/Habibullah

Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ampera AY Mebas mengharapkan para penyuluh pertanian di wilayah setempat, mampu berkoordinasi secara lintas sektoral dalam melaksanakan program ketahanan pangan nasionalmelalui diversifikasi pangan dan gizi,

Termasuk suksesnya program agribisnis serta pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan secara sinergis lintas sektoral seiring beriakunya otonomi daerah, kata Ampera saat membuka pertemuan teknis penyuluh pertanian tingkat kabupaten Bartim tahun 2020 di Ampah Kecamatan Dusun Tengah, Kamis.

"Penyuluh juga perlu menyampaikan proses pengaplikasian teknologi pertanian sesuai dengan kebutuhan petani, sesuai spesifik lokalita dan ramah lingkungan," tambahnya.

Menurutnya, dengan teknologi yang disuluhkan secara teknis dapat dilaksanakan secara ekonomi menguntungkan, serta secara sosial tidak bertentangan dengan tatanan budaya dan norma-norma di masyarakat setempat.

Penyuluh juga memotivasi petani untuk mau dan mampu serta bisa melaksanakan teknologi pertanian yang dianjurkan, sehingga mereka dapat menolong diri sendiri bahkan menjadi mandiri dan sejahtera untuk terwujudnya masyarakat yang sejahtera, berkualitas, memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha.

"Penyuluh pertanian dituntut mengembangkan kemampuan sumber daya manusia melalui karya dan pengabdiannya, baik sebagai fasilitator, pelayan petani, pendorong berkembangnya ekonomi pedesaan ,disiplin serta jujur, profesional dan bertanggung jawab," kata Ampera.

Baca juga: Wabup ingatkan pentingnya PBB- P2 bagi kemajuan pembangunan Bartim

Pembangunan SDM penyuluh pertanian merupakan pilar penting dalam mendukung pembangunan di sektor pertanian, terutama menyangkut masa depan penyuluh, motivasi dan kinerja, pendidikan dan latihan serta penghargaan dan aktualisasi diri, sehingga dapat menumbuh kembangkan penyuluh yang profesional, mempunyai jati diri, berkemampuan maksimal, mampu bersaing dan mandiri.

Dijelaskan Ampera, pembangunan pertanian saat ini harus bisa membuat petani maju, mandiri dan modern untuk mendukung penuh program kementerian pertanian bahwa pusat kegiatan pembangunan pertanian ada di kecamatan dengan keberadaan Komando Stategis Pertanian (Kostratani).

Peran penyuluh dan petani milenial diharapkan mampu mensukseskan Program Kostratani. Peraturan Menteri Pertanian nomor 67/Permentan/SM.050/12/2016 tentang kelembagaan petani. Pendampingan penyuluh merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan kunjungan penyuluh yang dilakukan secara intensif ke kelompok tani.

"Untuk menumbuhkan penyuluh yang profesional tersebut diperlukan pelayanan yang baik, sebagaimana arah revitalisasi pembangunan pertanian yaitu penataan kelembagaan petani, penyediaan sarana prasarana dan ketenagaan serta pembiayaan dana yang cukup memadai," kata Ampera lagi.

Baca juga: Bupati Bartim wajibkan PT KSL perbaiki lingkungan

Ampera juga mengharapkan pertemuan teknis penyuluh pertanian ini dapat memberikan jawaban yang tepat untuk pemecahan masalah serta hambatan teknis penyuluh pertanian di Kabupaten Bartim.

Kemudian juga akan menjadi pedoman untuk melaksanakan tugas pada waktu yang akan datang, mengingat keberadaan Penyuluh sebagai Ujung Tombak Pembangunan Pertanian sekaligus sebagai penerus berbagai teknologi Pertanian kepada petani.

Ditegaskan orang nomor satu di Pemkab Bartim itu memberikan dukungan yang besar terhadap penyelenggaraan kegiatan penyuluhan, dibuktikan dengan berdirinya Dinas Pertanian Bartim, di bangunnya Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di seluruh kecamatan.

"Bahkan tersedianya 110 orang penyuluh pertanian PNS 74 orang, 20 orang penyuluh tenaga harian lepas tenaga bantu (THL-TB) dan 16 orang penyuluh honorer yang ditugaskan ke seluruh kecamatan dan desa," demikian Ampera.

Baca juga: Pariwisata berpotensi tingkatkan ekonomi masyarakat Barito TimurBaca juga: Kejari Bartim perlu dukungan semua pihak untuk wujudkan zona integritas