Palangka Raya kekurangan vaksin anti rabies

id Pemkot palangka raya, palangka raya, rabies, anjing, kucing, monyet, vaksin, var

Palangka Raya kekurangan vaksin anti rabies

Ilustrasi, vaksinasi rabies. (ANTARA/Komang Suparta/IST/2019)

Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Verteriner (Kesmavet) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Sumardi mengatakan pihaknya saat ini kekurangan vaksin anti rabies (VAR).

"Saat ini populasi hewan penular raibes seperti anjing, kera dan kucing di wilayah ini, sekitar 9 ribu ekor. Sementara saat ini kami baru ada 2.500 dosis," kata Sumardi di Palangka Raya, Rabu.

Untuk itu saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan pemprov, agar nantinya bisa mendapat bantuan tambahan VAR. Selain itu, pada anggaran perubahan nanti, pihaknya juga akan mengusulkan penambahan VAR.

"Mudah-mudahan dapat disetujui mengingat jumlah vaksin saat ini jauh dari jumlah hewan penular rabies," katanya.

Saat ini, pelaksanaan vaksinasi hewan penular rabies juga mulai dilaksanakan pada awal Maret lalu dengan melibatkan sekitar 30 tenaga vaksinasi yang terdiri dari satgas vaksin rabies, tenaga penyuluh, mahasiswa, serta relawan.

Dia mengungkapkan, pada 2018 jumlah hewan penular rabies di Kota Palangka Raya mencapai 8.200 ekor yang mana 7.702 sudah tervaksin. Tahun itu juga tercatat 14 kasus hewan positif rabies.

Sedangkan pada 2019, ada 7.600 ekor populasi hewan penular rabies, ada 4.908 ekor diantaranya yang sudah tervaksin dan 12 kasus positif rabies pada Agustus.

"Untuk tahun ini kasus gigitan rabies tercatat satu kali. Seorang pemilik digigit anjing peliharaannya yang tidak divaksin. Namun orang tersebut saat ini sudah pulih karena saat itu segera mendapat suntikan anti rabies," jelas Sumardi.

Dalam rangka meminimalkan potensi gigitan hewan yang terjangkit rabies, DKPP Palangka Raya juga menyediakan sms center aduan rabies di 082350823335.

Penyakit rabies dapat ditularkan oleh hewan berdarah panas seperti anjing, kucing maupun kera melalui gigitan atau luka yang terkena liur hewan positif rabies.

Namun demikian, lebih dari 90 persen penularan penyakit yang menyerang susunan saraf ini disebabkan gigitan anjing yang positif rabies.

Sementara tanda-tanda umum hewan yang terjangkit rabies adalah keluar air liur secara berlebihan, tidak lagi menuruti perintah pemilik, menjadi ganas serta menggigit apa yang ditemui. Hewan juga akan sering bersembunyi di tempat teduh dan sejuk.