Tiga rumah sakit rujukan Corona terima bantuan APD dari Gapki

id gapki,corona,apd,rumah sakit

Tiga rumah sakit rujukan Corona terima bantuan APD dari Gapki

Petugas dari rumah sakit menerima bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) di Jakarta, Selasa (24/3/2020) (Antara/HO-Gapki)

Akan ada partisipasi kami tahap berikutnya sampai corona benar-benar hilang dari Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memberikan bantuan berupa alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis guna mendukung kelancaran tugas mereka mereka dalam mengatasi merebaknya virus corona.

Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono di Jakarta, Selasa menyatakan, perlengkapan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis tersebut telah diserahkan kepada tiga rumah sakit yang menjadi rujukan perawatan pasien corona yaitu RSAL Mintohardjo, RSUP Fatmawati, dan RSUP Persahabatan.

"Perlengkapan APD bagi tenaga medis sangat vital menunjang kelancaran petugas medis dalam menangani pasien di rumah sakit yang terus bertambah," katanya melalui keterangan tertulis.

Baca juga: Tips berolahraga di tengah pandemi corona

Sejumlah perlengkapan tenaga medis yang diberikan kepada tiga rumah sakit rujukan corona tersebut antara lain hazmat suit, sepatu boots, face shield, dan googles.

"Ada ratusan yang kami serahkan kepada RSAL Mintohardjo, RSUP Fatmawati, dan RSUP Persahabatan. Semoga bermanfaat bagi para tenaga medis yang menangani corona," katanya.

Melalui Program Gapki Peduli sebelumnya asosiasi tersebut juga telah berpartisipasi dalam membantu meringankan beban para korban bencana gempa bumi di Lombok, Palu, dan juga membantu perbaikan madrasah di Kabupaten Lombok Timur dan di Kalimantan Barat.

Mukti juga mengatakan, saat ini Gapki Peduli juga masih mengajak partisipasi dari pengurus dan perusahaan anggota serta para karyawan untuk berpartisipasi dalam meringankan beban pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi corona.

"Akan ada partisipasi kami tahap berikutnya sampai corona benar-benar hilang dari Indonesia," katanya.

Baca juga: Petugas medis di Seruyan perlu dukungan APD memadai

Baca juga: Dinkes Kalteng setujui rekrutmen tenaga medis baru tangani COVID-19