Kuala Kapuas (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Apendi menyatakan, orang dalam pemantauan (ODP) di wilayah setempat yang sebelumnya terdapat tujuh orang, kini bertambah menjadi 14 orang.
“ODP ini akan kami pantau secara terus menerus mulai dari semua keluarganya, siapa saja melakukan kontak fisik dan dari mana asalnya. Guna menjaga Kapuas agar tetap aman dan terhindar dari COVID-19,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kapuas, Apendi di Kuala Kapuas, Sabtu.
Ia mengatakan, Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat, sangat fokus dalam mencegah penularan virus tersebut, sehingga memerintahkan kepada jajaran Dinas Kesehatan turun langsung ke lapangan, melakukan penyemprotan desinfektan pada setiap sudut kota, perumahan dan pasar.
Selain itu, Ben juga memerintahkan agar membagikan masker gratis kepada seluruh masyarakat Kapuas, serta vitamin untuk menjaga kesehatan masyarakatnya.
Bupati mengharapkan seluruh organisasi perangkat daerah di Kapuas dapat membuat tempat cuci tangan dan bilik desinfektan. Selain itu, meminta seluruh camat, kepala desa dan lurah agar membentuk satgas, serta mengambil langkah-langkah preventif yang harus dilaksanakan.
"Demikian juga dengan ketua RT, agar memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk melakukan pembatasan sosial. Mengimbau masyarakat menaati gerakan hidup bersih dan sehat, serta mengawasi mobilisasi warganya yang bepergian," katanya.
Terkait upaya yang telah dilakukan, Dinas Kesehatan Kapuas telah melaksanakan berbagai macam kegiatan guna terus menggalakkan promosi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di wilayah setempat.
Diperlukan kerja sama dari seluruh masyarakat untuk terus melakukan penangkalan COVID-19, dengan cara menjaga perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan, tidak keluar rumah untuk sementara waktu dan menjaga pola makan dengan makanan yang bergizi.
"Kapuas masih dinyatakan zona hijau. Untuk itu, ia berharap keadaan tersebut dapat terus dijaga dan dipertahankan, sehingga tidak sampai masuk ke zona kuning maupun merah," tegas Apendi.
Potensi penyebaran COVID-19 bisa disebabkan beberapa hal, salah satunya ada masyarakat yang baru datang dari luar negeri dan membawa virus tersebut ke suatu wilayah yang belum terkena wabah, atau saat adanya ASN yang melaksanakan perjalanan keluar daerah terjangkit dan berbagai potensi lainnya yang harus terus diwaspadai.