BI optimis nilai tukar rupiah bergerak stabil dan menguat di Rp15.000/dolar

id Bank Indonesia ,nilai tukar rupiah,BI optimis nilai tukar rupiah bergerak stabil dan menguat di Rp15.000/dolar, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo

BI optimis nilai tukar rupiah bergerak stabil dan menguat di Rp15.000/dolar

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers hasil rapat dewan gubernur BI bulan Januari 2020 di Jakarta, Kamis (23/1/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.

Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia optimistis nilai tukar rupiah akan bergerak stabil dan cenderung menguat mencapai Rp15.000 per dolar AS pada akhir tahun 2020 karena bank sentral terus melakukan stabilisasi rupiah.

“Nilai tukar rupiah saat ini memadai levelnya dan BI terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah agar bergerak stabil,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis.

Menurut Perry Warjiyo, stabilitas nilai tukar rupiah mulai terlihat sejak seminggu terakhir, termasuk di pasar modal dan pasar keuangan.

Untuk itu kerja sama korporasi, termasuk pelaku pasar, dunia keuangan, dan eksportir, dilakukan bersama untuk menjaga stabilitas yang lebih baik.

Komunikasi dengan investor global juga dilakukan mencerminkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari penanam modal dunia itu terhadap Indonesia sehingga diyakini aliran modal asing akan tetap masuk ke Tanah Air.

Perry Warjiyo menambahkan nilai tukar yang sempat disebutkan dalam jumpa pers melalui telekonferensi bersama Menko Perekonomian, Menkeu, BI, OJK dan LPS yakni mencapai Rp17.000 per dolar AS dalam skenario berat dan Rp20.000  per dolar AS dalam skenario sangat berat merupakan pengandaian (what if) bukan proyeksi.

“Seolah-olah bahwa nilai tukar rupiah akan Rp17.000 atau Rp20.000 per dolar AS itu adalah what if skenario bukan proyeksi. Kami yakin nilai tukar rupiah saat ini memadai dan langkah stabilisasi BI dan koordinasi erat pemerintah akan bergerak stabil dan cenderung menguat,” katanya.

Sebelumnya Perry menyebutkan selain melakukan penurunan suku bunga acuan mencapai 4,5 persen, BI melakukan tiga intervensi dalam stablisasi nilai tukar rupiah di antaranya melalui pasar tunai atau spot, Domestik Non Deliverable Forward (DNDF), dan membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.