Jamaah tablig Gowa dan Pakistan di Kobar ikuti 'rapid test'

id Virus corona, covid 19, jemaah tablig gowa, sulawesi selatan, sulsel, pangkalan bun, kotawaringin barat, kobar, positif covid 19

Jamaah tablig Gowa dan Pakistan di Kobar ikuti 'rapid test'

Salah satu rombongan jamaah asal Kotawaringin Barat yang pulang dari tablig di Gowa, Sulawesi Selatan melakukan tes cepat atau 'rapid test' di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) setempat, Pangkalan Bun, Sabtu, (4/4/2020). (ANTARA/Hendri Gunawan)

Pangkalan Bun (ANTARA) - Sebanyak dua orang di Kotawaringin Barat yang termasuk dalam rombongan jamaah tablig ke Gowa, Sulawesi Selatan terkonfirmasi COVID-19 berdasarkan hasil tes cepat atau 'rapid test' yang dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) setempat.

Sejak kemarin sampai hari ini sebanyak 64 orang yang masuk rombongan jamaah tablig ke Gowa sudah dilakukan rapid test, kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinas Kesehatan Kobar, Sulkan di Pangkalan Bun, Sabtu.

"Dari hasil yang kami dapat, ada dua orang yang terkonfirmasi ke arah terinfeksi COVID-19 dan langsung dirujuk ke RSUD Sultan Imanuddin untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," katanya.

Sulkan menjelaskan, dirinya ingin meluruskan berbagai informasi yang beredar, bahwa sudah ada tiga orang yang positif COVID-19 di Kobar itu sepenuhnya tidak benar, karena masih harus menunggu hasil uji laboratorium lebih lanjut.

"Untuk kasus positif COVID-19 di Kobar masih satu orang, sementara untuk dua orang yang terkonfirmasi melalui rapid test, masih harus dilakukan uji laboratorium lebih lanjut melalui Laboratorium Kesehatan di Surabaya untuk dinyatakan positif atau negatif," katanya.

Dirinya menjelaskan dari 64 jemaah yang dilakukan rapid test tersebut, dua diantaranya dirujuk ke RSUD Sultan Imanuddin untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, sementara sisanya diperbolehkan pulang namun tetap dalam pemantauan pihaknya dan Puskesmas.

Pihaknya tidak hanya melakukan rapid test terhadap rombongan jamaah tablig dari Gowa, tetapi juga melakukannya kepada 10 jemaah asal Pakistan yang beberapa hari lalu baru datang dari Jakarta, sekaligus mengambil kebijakan memulangkan kembali 10 jamaah asal Pakistan tersebut ke Jakarta.

Untuk diketahui bersama, pemerintah daerah setempat sudah mengambil kebijakan dan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan, diantaranya mengeluarkan imbauan yang mewajibkan setiap warga baru yang pulang bepergian dari daerah terjangkit virus COVID-19 untuk mengisolasi diri secara mandiri.

Meminta kepala desa, lurah dan ketua RT untuk aktif memantau warganya yang baru datang bepergian dari luar Kobar, terlebih lagi bagi yang pulang dari daerah terjangkit, sekaligus memperketat jalur masuk, baik melalui darat, laut dan udara.

Pemerintah daerah juga sepakat mengembangkan ruang isolasi dengan pemanfaatan Rusun Rumah Sakit untuk 35 pasien, Puskesmas Sido Mulyo 8 pasien, Puskesmas Sei Tenda 8 pasien, Gedung LPTQ 100 pasien, Eks Rumah Sakit Kesuma 17 pasien.

Kemudian memerintahkan seluruh kantor pemerintah atau swasta dan pengelola tempat pelayanan publik, serta tempat-tempat umum lainnya, meningkatkan kualitas sanitasi dan lingkungannya, termasuk menyiapkan sabun cuci tangan beserta kelengkapannya bagi karyawan dan pengunjung.

Mengalihkan proses belajar mengajar di rumah masing-masing untuk jenjang pendidikan usia dini (PAUD), SD,MI,  SMP,MTs, SMA/MA, serta melarang kapal pesiar dan sejenisnya untuk bersandar di pelabuhan yang ada di wilayah Kobar.