Pasien sembuh COVID-19 Kalteng sebanyak enam orang

id Virus corona, covid 19, kalteng, kalimantan tengah, pasien sembuh, palangka raya, tim gugus tugas

Pasien sembuh COVID-19 Kalteng sebanyak enam orang

Foto Arsip - Ketua Tim Gugus Tugas COVID-19 Kalteng Leonard S Ampung. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Kalimantan Tengah kembali merilis data terbaru pada Selasa (7/4) sore dan menyatakan sudah ada sebanyak enam pasien sembuh dari COVID-19.

"Secara akumulatif ada sebanyak 20 kasus positif COVID-19 di Kalteng, terdiri dari 14 pasien yang masih dalam perawatan dan 6 orang dinyatakan sembuh," kata Ketua Tim Gugus Tugas COVID-19 Kalteng Leonard S Ampung di Palangka Raya.

Ia pun mengucapkan selamat kepada para pasien yang sembuh dan berharap bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat, bahwa COVID-19 bisa disembuhkan dan dilawan penyebarannya melalui kedisiplinan penerapan berbagai anjuran dari pemerintah.

Leo juga berpesan kepada masyarakat, bahwa pasien yang dinyatakan sembuh dalam kondisi baik sehingga sudah seharusnya diterima dengan baik pula seperti sediakala tanpa perlu adanya kekhawatiran.

"Semoga hari-hari kedepan, semakin banyak kita mendapatkan kabar gembira seperti ini," jelas Leo yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kalteng tersebut.

Adapun hingga saat ini, jumlah pasien dengan pengawasan (PDP) di Kalteng sebanyak 45 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 603 orang.

Saat ini terjadi perluasan zona merah terkait COVID-19 di Kalteng, yakni Palangka Raya, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur serta Barito Timur.

Adapun sebaran kasus positif tersebut, yakni Palangka Raya 14 kasus dan 6 diantaranya dinyatakan sembuh, Kotawaringin Barat 2 kasus dan belum ada yang sembuh, Kotawaringin Timur 3 kasus dan belum ada yang sembuh, serta Barito Timur 1 kasus dan belum ada yang sembuh.

Lebih lanjut Leo mengimbau masyarakat, mengutamakan tetap tinggal di rumah. Bagi siapa pun diharapkan sementara ini tidak melakukan perjalanan kemana pun, tak hanya pulang ke kampung halamannya, tetapi juga kota lainnya yang memiliki risiko besar terjadi penularan.

"Semuanya kami harapkan bisa lebih disiplin menerapkan pembatasan sosial, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta kalau memang terpaksa keluar rumah agar menggunakan masker," katanya menjelaskan.