Jakarta (ANTARA) - Para ilmuwan mengatakan bumi menjadi lebih tenang selama orang-orang menjalani masa karantina mandiri saat lockdown diberlakukan di tengah pandemi virus corona (COVID-19).
Kurangnya berbagai aktivitas manusia menurunkan ambien kebisingan seismik (getaran di kerak bumi) sebesar 30 persen.
Keheningan yang dihasilkan di saat lockdown sejelas pembacaan seismik permukaan yang biasa para ilmuwan dengar dari instrumen yang sama yang terkubur 100 meter di bawah permukaan bumi, membuat pengukuran lebih spesifik dan lebih mudah untuk digunakan dan dipahami.
Jika masa karantina ini berlangsung lebih lama maka para ilmuwan mengatakan akan mampu mengobservasi bumi lebih baik.
Dengan menurunnya suara kebisingan seismik maka alat pendeteksi bisa mengenali adanya gempa bumi yang paling kecil sekalipun dan meningkatkan upaya memonitor aktivitas vulkanis dan kejadian-kejadian seismik lain.
COVID-19, menurut pakar cuaca Dr Marshall Shepherd, juga membuat suara dengan gelombang infrasonik (suara yang tak bisa didengar manusia) juga berkurang.
Berita Terkait
PT SLK bangun kesadaran siswa sejak dini jaga lingkungan dari sampah plastik
Kamis, 25 April 2024 19:05 Wib
Cegah kemacetan, Jalan lingkar Buper Panglima Batur diperbaiki
Rabu, 17 April 2024 6:36 Wib
Taiwan diguncang gempa magnitudo 7,5 dan 6,6
Rabu, 3 April 2024 14:06 Wib
Video yang menyatakan Bumi akan gelap pada 8 April 2024 adalah hoaks!
Kamis, 28 Maret 2024 8:39 Wib
Pemkab Barito Utara dukung pelatihan rescue Basarnas di Buper
Jumat, 22 Maret 2024 16:11 Wib
Gempa magnitudo M5,4 guncang Maluku
Selasa, 27 Februari 2024 7:50 Wib
Terjadi 39 kali gempa susulan di Banten
Senin, 26 Februari 2024 14:41 Wib
Pasangan Ganjar-Mahfud siap memerahkan "Bumi Blambangan"
Rabu, 7 Februari 2024 15:55 Wib