Banjir sudah sepekan rendam wilayah Barito Utara

id banjir barut,banjir muara teweh,sungai barito meluap,sudah sepekan,banjir barito utara

Banjir sudah  sepekan  rendam wilayah Barito Utara

Warga menggunakan jasa perahu bermotor (Kelotok) melintas di kawasan perekonomian yang terendam banjir di Jalan Panglima Batur Muara Teweh, Selasa (5/5/2020).ANTARA/Kasriadi

Muara Teweh (ANTARA) - Banjir akibat meluapnya Sungai Barito di wilayah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah kini sudah sepekan terakhir atau memasuki hari ketujuh yang telah berdampak pada aktivitas masyarakat setempat di tengah pandemi COVID-19.

"Ketinggian banjir sejak kemarin hingga siang ini mengalami kenaikan sekitar 5 centimeter, memang kelihatannya lambat naik, karena banjir di wilayah hulu atau Kabupaten Murung Raya mulai surut," kata Dadang  Mamun   warga Muara Teweh, Selasa. 

Ketinggian banjir di sejumlah kawasan dataran rendah di Muara Teweh tingginya bervariasi seperti di kawasan perekonomian di Jalan Panglima Batur pada catatan skala tinggi air (STA) khusus banjir pada Selasa siang menunjukan angka 1,20 meter.

Sedangkan di kawasan rumah penduduk dan pemukiman warga lainnya di Jalan Imam Bonjol Muara Teweh ketinggian banjir mencapai 1,55 meter.

"Kita harapkan banjir pada  sore atau malam nanti mulai surut, karena wilayah hulu juga sudah surut, biasanya patokan warga terhadap banjir ini dari kawasan utara atau pedalaman Sungai Barito, kalau tidak hujan lagi maka diperkirakan akan surut," katanya.
 
Warga menggunakan jasa perahu bermotor (Kelotok) berada di kawasan pasar tradisional Ipu yang terendam banjir di Jalan Mangkusari Muara Teweh, Selasa (5/5/2020).ANTARA/Kasriadi


Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan setempat Siswandoyo mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan makan dan minum yang sehat, air harus dimasak dan jaga kebersihan serta berperilaku hidup bersih.

"Banjir yang melanda daerah ini  yang relatif lama rawan terkena penyakit kulit seperti gatal-gatal karena bisa terjadi iritasi pada tubuh disebabkan kena air kotor dan lainnya, sehingga masyarakat diminta menjaga kesehatan dan kalau ada yang mengalami keluhan selain gatal dan diare bisa merobat ke tempat pelayanan kesehatan setempat atau puskesmas terdekat," kata dia. 

Baca juga: Ribuan hektare pohon karet di Barito Utara terendam banjir

Baca juga: Banjir di Barito Utara rendam delapan kecamatan, ribuan warga terdampak


Kapada semua petugas kesehatan harus siaga di tempat pelayanan masing-masing untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan pengobatan, karena tenaga kesehatan harus hadir disaat masyarakat membutuhkan.

"Memang saat ini belum ada laporan lonjakan kasus penyakit akibat banjir seperti gatal-gatal, diare dan ispa sera lainnya, namun petugas kesehatan saya minta tetap siaga dan dalam melayani masyarakat tetap menerapkan protokol penanganan COVID-19," ujar Siswandoyo.  

Baca juga: Banjir di Barito Utara meluas, delapan kecamatan terdampak banjir

Baca juga: Barito Utara salurkan beras untuk 50.000 jiwa warga terdampak banjir


Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Utara Gazali melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik Rizali Hadi mengatakan banjir yang melanda daerah ini berdampak  pada delapan dari sembilan kecamatan yang terdampak banjir tersebut yang berada di pinggiran Sungai Barito.
 
Warga menggunakan jasa perahu bermotor (Kelotok) melintas di kawasan perekonomian yang terendam banjir di Jalan Panglima Batur Muara Teweh, Selasa (5/5/2020).ANTARA/Kasriadi


Wilayah yang terdampak meliputi Kecamatan Lahei, Lahei Barat, Teweh Tengah, Teweh Baru, Teweh Selatan dan Montallat, sedangkan kecamatan yang berada di Sungai Teweh yakni Kecamatan Teweh Timur dan Sungai Montallat yaitu Kecamatan Gunung Timang, masing-masing sungai ini merupakan anak Sungai Barito.

"Semua desa sepanjang Sungai Barito semuanya kena banjir, ditambah anak sungainya seperti Sungai Teweh dan Sungai Montallat sampai muaranya diterjang banjir," katanya.

Baca juga: Jarak tempuh jalan Lemo-Palangka Raya bakal dipersingkat

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial PMD Barito Utara Eveready Noor mengatakan saat ini pihaknya bersama BPBD dan Kodim 1013 Muara Teweh serta instasi lainnya mulai menyalurkan beras bantuan dari pemerintah daerah yang diberikan kepada 13.874 kepala keluarga atau 50.000 jiwa untuk masyarakat terdampak banjir tersebar pada 74 desa dan kelurahan di sembilan kecamatan. 

"Beras ini kami berikan untuk kebutuhan lima hari  sebanyak 100.000 kilogram," kata Eveready Noor.