"Kegiatan tes urine ini adalah bentuk keseriusan kita dalam memberantas penyalahgunaan narkoba khususnya di Lapas Muara Teweh. Mulai dari unsur pimpinan sampai pada staf/regu pengamanan tanpa terkecuali," kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Muara Teweh Sarwito, Selasa.
Menurut dia, kegiatan ini menindaklanjuti Surat Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Tengah Nomor: W.17-PK.01.04-1899 perihal permintaan laporan pelaksanaan tes urine bagi WBP dan petugas yang terindikasi menggunakan narkoba.
Pelaksanaan, kata dia, dibagi menjadi dua tahap, pertama tes urine bagi WBP baik laki-laki maupun perempuan yang telah dilaksanakan Senin (4/5) bertempat di Ruang Pembinaan, sedangkan tes urine bagi petugas Lapas dilakukan pada Selasa (5/5) yang bertempat di Ruang Kepegawaian.
"Tes urine ini bertujuan untuk mencegah penggunaan dan peredaran narkotika di Lapas Muara Teweh yang dimungkinkan dilakukan oleh WBP dan petugas, sehingga Lapas Muara Teweh menjadi bersih terhadap peredaran dan penyalahgunaan barang terlarang tersebut," kata Sarwito.
Staf Sub Seksi Perawatan Narapidana dan Anak Didik (Watnadik) Frans Sudarna yang menangani tes urine mengungkapkan bahwa dari tes tersebut 34 orang WBP dan seluruh Petugas Lapas Muara Teweh hasilnya dinyatakan negatif semua.
Baca juga: Narapidana Lapas Muara Teweh beri bantuan hasil pertanian ke panti asuhan
Baca juga: 35 napi Lapas Muara Teweh mendapat asimilasi
Baca juga: Lapas Muara Teweh sediakan layanan kunjungan 'online' antisipasi COVID-19
Baca juga: Lapas Muara Teweh berikan 'hand sanitizer' kepada pengunjung napi
