Pasien positif COVID-19 Kapuas berkurang, begini penjelasannya

Palangka Raya (ANTARA) - Berdasarkan data terbaru yang dirilis Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Kalimantan Tengah pada Kamis (7/5), tidak ada terjadi penambahan kasus baru.

"Jadi hari ini tidak ada penambahan kasus," kata Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kalteng Sugianto Sabran, melalui Wakil Ketua Pelaksana Harian Suyuti Syamsul saat dihubungi dari Palangka Raya, Kamis.

Hanya saja pada data sebaran kasus positif berdasarkan daerah asalnya, terjadi pengurangan sebanyak satu kasus positif di Kapuas dan penambahan satu kasus positif di Murung Raya.

Hal itu dikarenakan yang minus satu dari Kapuas tersebut, merupakan orang yang sama dengan penambahan satu kasus positif di Murung Raya. Satu orang ini, memiliki KTP Kapuas dan bekerja di perusahaan dan sudah lama tidak kembali ke Kapuas, sehingga datanya dikembalikan ke Murung Raya untuk kajian epidemiologis.

Sementara itu, secara kumulatif, jumlah positif COVID-19 di Kalteng sebanyak 188 kasus, terdiri dari 152 dalam perawatan, 29 sembuh dan 7 meninggal.

Rincian 188 kasus positif tersebut, berasal dari Palangka Raya 53 orang, terdiri dari 37 dalam perawatan, 14 sembuh dan 2 meninggal, Katingan 10 orang, terdiri dari 8 dalam perawatan dan 2 sembuh, serta Kotawaringin Timur 16 orang, terdiri dari 7 dalam perawatan, 7 sembuh dan 2 meninggal.

Kotawaringin Barat 29 orang, terdiri dari 27 dalam perawatan dan 2 sembuh, Lamandau 3 orang dan semua dalam perawatan, Sukamara 1 orang dan dalam perawatan, Seruyan 2 orang dan semuanya dinyatakan sembuh, Pulang Pisau 5 orang, terdiri dari 4 dalam perawatan dan 1 sembuh.

Kapuas 11 orang, terdiri dari 9 dalam perawatan dan 2 meninggal, Gunung Mas 3 orang dan semua dalam perawatan, Barito Selatan 10 orang dan semua dalam perawatan, Barito Timur 9 orang, terdiri dari 7 dalam perawatan, 1 sembuh dan 1 meninggal, Barito Utara 3 orang dan semua dalam perawatan, serta Murung Raya 33 orang dan semua dalam perawatan.

Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 55 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 258 orang, serta orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 1.489 orang.