Penggunaan APD harus proporsional, agar Kalteng tak kehabisan persediaan

id Apd kalteng, alat pelindung diri, kalimantan tengah, palangka raya, buffer stok, persediaan penyangga, masker, hazmat, tenaga kesehatan, virus corona

Penggunaan APD harus proporsional, agar Kalteng tak kehabisan persediaan

Anggota TNI memindahkan bantuan APD dan masker yang disalurkan melalui pesawat TNI AU di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya beberapa waktu lalu. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul meminta, agar alat pelindung diri (APD) digunakan secara proporsional sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Pemakaian APD mestinya proporsional saja, bukan hanya buat tenaga kesehatan, tetapi bagi siapa pun yang terlibat dalam penanganan COVID-19, katanya saat dihubungi dari Palangka Raya, Senin.

"Kalau yang hanya perlu masker cukup pakai masker, jangan pakai hazmat. Kalau sistem penggunaannya tidak proporsional, ya habis nantinya persediaan yang dimiliki," jelasnya.

Hal ini ia sampaikan, agar semua pihak bisa memahami dan bersama-sama menjaga ketersediaan yang dimiliki agar bisa digunakan secara optimal.

Suyuti yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pelaksana Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kalteng tersebut menjabarkan, APD sudah seharusnya digunakan sesuai level proteksi yang dibutuhkan, supaya sumber daya yang terbatas tak sia-sia dan mubazir.

Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinas Kesehatan Kalteng, Ayonni Rizal mengatakan, pihaknya kembali menerima bantuan APD dari pemerintah pusat yang diangkut menggunakan pesawat TNI AU.

"Bantuan APD yang kami terima kali ini sebanyak 82 koli dan perkolinya ada sebanyak 50 buah APD," terangnya.

Bantuan APD itu akan didistribusikan ke masing-masing daerah sesuai alokasi yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk persediaan cadangan penyangga atau buffer stok pada Dinkes Kalteng.

Buffer stok yang ada pada Dinkes Kalteng digunakan untuk memenuhi kebutuhan pada daerah maupun fasilitas kesehatan yang kehabisan persediaan, sesuai ketentuan yang berlaku.

"Persediaan ini sebagai cadangan dan akan didistribusikan kepada daerah maupun faskes yang memang benar-benar memerlukan," katanya.