Gapki sinergikan penanggulangan COVID-19 bersama Pemda

id Gapki Kalteng,COVID-19,Kepedulian Perusahaan,Bantuan CSR

Gapki sinergikan penanggulangan COVID-19 bersama Pemda

Ketua Gapki Kalimantan Tengah, Dwi Dharmawan. ANTARA/HO

Palangka Raya (ANTARA) - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Provinsi Kalimantan Tengah menyinergikan berbagai macam program penanggulangan COVID-19 dengan pemerintah daerah setempat, sebagai bukti dan bentuk tanggung jawab kontribusi para perusahaan sawit terhadap daerah.

"Kami disituasi COVID-19 seperti ini pasti tidak akan tinggal diam. Bahkan hubungan dengan pemerintah daerah bertambah harmonis, semua program disinergikan untuk kepentingan masyarakat. Pada intinya kami akan memberikan kontribusi yang maksimal untuk membantu kesusahan warga," kata Ketua Gapki Kalteng Dwi Dharmawan melalui jumpa pers virtual di Palangka Raya, Senin.

Ia mengatakan semua anggota Gapki Kalteng saat awal pandemik COVID-19 sudah banyak melakukan aksi sosial di masyarakat, khususnya di desa-desa yang berdekatan dengan kawasan perkebunan perusahaan, salah satunya adalah penyemprotan disikfektan, penyediaan alat dan cairan desinfektan, serta ratusan paket sembako.

Selain itu, beberapa perusahaan juga ada yang membagikan bibit sayuran dan buah-buahan kepada masyarakat untuk ditanam, dalam rangka mendorong program pemerintah meningkatkan ketahanan pangan.

"Tidak hanya bibit sayuran dan buah-buahan, tapi ada juga bibit ikan lele. Hal itu sesuai dengan program pemerintah juga untuk meningkatkan penguatan pangan di tengah-tengah masyarakat pada situasi COVID-19," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, setiap perusahaan anggota Gapki aktif melakukan kampanye dan sosialisasi pentingnya menggunakan masker, menjaga jarak ketika berkomunikasi dengan rekan kerja, serta aktif menjaga kebersihan diri dengan selalu cuci tangan usai bekerja.

Beberapa perusahaan bahkan ada yang membuat lagu sebagai bentuk sosialisasi bagi para pekerja untuk tidak mudik atau pulang kampung saat Idul Fitri tahun ini.

"Kami akui ada beberapa perusahaan yang sebagian pekerjanya sudah pulang kampung ketika di awal bulan lalu. Namun perusahaan terus melakukan sosialisasi kepada para pekerjanya untuk tidak mudik," jelasnya.

Dwi Dharmawan mengaku di tengah kondisi COVID-19 ini, perusahaan perkebunan sawit juga turut merasakan dampak perekonomian, dari menurunnya harga CPO, sampai dengan berkurangnya jumlah para pekerja di lapangan.

"Perusahaan jelas terdampak, karena kemungkinan besar pekerja yang sudah pulang kampung sulit untuk kembali ke tempat kerjanya ketika di masa COVID-19 ini, kemudian arus lalu lintas atau distribusi barang pendukung produksi juga menjadi sedikit terhambat," jelasnya.

Meski demikian, untuk produksi CPO di Kalteng masih berjalan normal. Hal itu diharapkan dapat membantu menstabilkan roda perekonomian agar dapat terus berjalan dengan baik.