Sejumlah anggota TNI di Kalteng ikuti 'rapid test', ini alasannya

id Korem 102 panju panjung, rapid test, palangka raya, tes cepat, tni ad, persit kartika chandra kirana, kalteng, kalimantan tengah

Sejumlah anggota TNI di Kalteng ikuti 'rapid test', ini alasannya

Rapid test di lingkungan Korem 102 Panju Panjung, Palangka Raya, Selasa, (12/5/2020). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Sejumlah anggota TNI AD di lingkungan Korem 102 Panju Panjung, mengikuti tes cepat atau 'rapid test' pada Selasa (12/5) sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

"Kami melakukan rapid test di lingkungan Korem 102 Panju Panjung kepada mereka yang dikategorikan berpotensi terpapar virus," kata Danrem 102 Panju Panjung Brigjen TNI Purwo Sudariyanto di Palangka Raya.

Ia menjelaskan, mereka yang mengikuti rapid test, merupakan para anggota yang bertugas ke lapangan dan seringkali berinteraksi dengan masyarakat.

Selain para anggota TNI, rapid test juga diikuti anggota Persit Kartika Chandra Kirana setempat, sebab dalam beberapa waktu terakhir mereka memiliki aktivitas cukup tinggi di lapangan, seperti membagikan masker, sembako dan lainnya kepada masyarakat.

"Rapid test itu dilakukan tenaga kesehatan dari Rumah Sakit TNI AD Palangka Raya yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan khusus untuk melakukan tindakan medis tersebut," tegasnya.

Purwo Sudariyanto mengungkapkan, tenaga kesehatan pada RS TNI AD Palangka Raya, sebelumnya sengaja diikutkan pelatihan di Rumah Sakit Umum Daerah Doris Sylvanus, agar mampu melakukan rapid test sesuai ketentuan yang berlaku.

Adapun total alat rapid test yang pihaknya miliki, berjumlah sekitar 300 buah yang merupakan donasi dari pihak ketiga. Selain alat rapid test, pihaknya juga mendapatkan bantuan seperti obat-obatan hingga alat pelindung diri (APD), sehingga apabila daerah memerlukan pihaknya juga sudah siap.

"Apabila nantinya ada yang hasil tesnya reaktif dan dikategorikan orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pemantauan (ODP) ataupun lainnya, maka wajib diisolasi dan mengikuti tahapan kesehatan lainnya sesuai ketentuan yang berlaku," terangnya.

Hanya saja ia mengingatkan, bahwa rapid test hanyalah sebagai pendeteksi awal. Seseorang yang hasil rapid testnya reaktif, bukan berarti ia dinyatakan positif terjangkit virus, sebab masih ada sejumlah tahapan kesehatan lain, seperti tes swab yang harus diikuti.

Sementara itu, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcabrem 102 Panju Panjung Nancy Watti Purwo Sudariyanto mengatakan, pihaknya mengapresiasi adanya pelaksanaan rapid test di lingkungan setempat.

"Melalui rapid test ini, kami harapkan upaya pencegahan penyebaran COVID-19 bisa lebih dimaksimalkan dan semoga hasil semuanya non reaktif," harapnya.