Jadi peternak sukses, politisi Gerindra ini bina masyarakat ikuti jejaknya

id Jadi peternak sukses, politisi Gerindra ini bina masyarakat ikuti jejaknya, DPRD Kotim,Ary Dewar, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur

Jadi peternak sukses, politisi Gerindra ini bina masyarakat ikuti jejaknya

Usai melaksanakan reses, Ary Dewar menyempatkan waktunya memantau salah satu lokasi peternakannya yakni di Desa Cempaka Mulia Barat Kecamatan Cempaga, Selasa (12/5/2020). ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah H Ary Dewar tidak hanya dikenal sebagai politisi, tetapi juga sebagai pengusaha sapi yang sukses dan kini berupaya membina masyarakat menggeluti peternakan.

"Selain memperjuangkan aspirasi melalui lembaga legislatif, saya juga berupaya melakukan tindakan nyata di lapangan dengan mendorong dan membina warga untuk menjadi peternak seperti saya. Peluangnya masih sangat besar," kata Ary Dewar di Sampit, Selasa.

Di sela kesibukannya sebagai seorang wakil rakyat, pria yang menjabat Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kotawaringin Timur dan juga Ketua DPC Partai Gerindra Kotawaringin Timur ini berupaya membagi waktunya untuk turun ke lapangan memotivasi masyarakat.

Beternak sapi memang sudah lama digeluti Ary, yakni sejak 2001 silam di Desa Rubung Buyung Kecamatan Cempaga. Dia melihat peluang ternak sapi sangat bagus. Peluang itu kini dibuktikannya, dengan modal awal penggemukan tiga ekor sapi, kini sudah ratusan ekor sapi yang dipasarkannya.

Dia terus mengembangkan usahanya dengan sistem tumpang sari atau kini dikenal dengan sistem integrasi sapi-sawit. Ini sangat menguntungkan karena sapi diternak di areal perkebunan kelapa sawit dengan memanfaatkan limbah atau ampas sawit sebagai pakan.

Cara ini dinilai lebih murah karena tidak memerlukan lahan khusus, cukup memanfaatkan areal kebun sawit. Selain itu, tidak perlu mengeluarkan biaya banyak untuk pakan karena memanfaatkan sisa limbah atau ampas sawit.

Peluang usaha penggemukan sapi di Kotawaringin Timur masih sangat menjanjikan. Setiap tahun sekitar 5.000 ekor sapi didatangkan dari luar daerah untuk memenuhi permintaan di kabupaten ini. Artinya pangsa pasar sapi masih terbuka lebar.

Saat ini Ary memiliki usaha ternak dengan sistem integrasi sapi-sawit di sejumlah lokasi seperti di Desa Patai di kebun seluas 36 hektare, Desa Luwuk Ranggan, Desa Rubung Buyung di kebun seluas 20 hektare, Desa Parit terdapat sawit dan budidaya sarang walet di lahan seluas 50 hektare. 

Saat ini lahannya di Desa Bukit Raya di pinggir jalan Tjilik Riwut dipersiapkan lahan 40 hektare mulai digarap untuk integrasi sapi-sawit. Selain itu di Desa Pelantaran Bukit Waru sudah tertanam sawit seluas 50 hektare dan rencananya juga akan diintegrasikan dengan ternak sapi.

Kesibukannya sebagai seorang legislator tentu tidak memungkinkan bagi Ary untuk mengurus semuanya. Kini usaha tersebut dipercayakan kepada beberapa kerabat dan rekannya, namun tetap Ary memantau perkembangannya.

Ary biasanya mendatangkan bibit sapi usia satu tahun dari Pelaihari Kalimantan Selatan maupun Pulau Jawa. Selanjutnya penggemukan selama enam hingga delapan bulan maka sapi sudah siap dijual.

Saat ini harga pasaran sapi jantan usia 1,5 sampai 2 tahun berkisar Rp16 juta sampai Rp20 juta. Ary menilai usaha ini sangat besar potensinya dan dia sudah merasakan sendiri hasilnya.

Baca juga: Shalat Idul Fitri di masjid tidak dianjurkan jika masih zona merah

"Makanya saya terus mendorong dan selalu siap membina masyarakat untuk beternak sapi karena ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Makanya saya sering teriak di DPRD memperjuangkan bantuan bibit sapi untuk masyarakat karena hasilnya jelas menguntungkan bagi masyarakat," tegasnya.

Dia berharap pencapaiannya saat ini bisa memotivasi masyarakat untuk maju dan ikut menangkap peluang ini. Apalagi kini banyak masyarakat yang memiliki kebun sawit sehingga bisa menerapkan sistem integrasi sapi-sawit.

Anggota DPRD dari daerah pemilihan 4 ini mengaku selalu siap berbagi ilmu kepada masyarakat yang ingin beternak. Dia berharap peluang ini juga didukung pemerintah kabupaten dengan memberikan bantuan bibit ternak kepada masyarakat.

Secara pribadi, Ary Dewar mengaku terinspirasi sang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menurutnya sukses dalam menjalankan berbagai usaha, termasuk peternakan. Dia pun berupaya mengikuti langkah itu meski dalam skala lebih kecil dengan harapan bisa menangkap peluang, sekaligus membantu masyarakat.

"Kalau Pak Prabowo level nasional, ya kalau saya cukup level desa. Saya berharap bisa membantu masyarakat melalui bidang ini. Saya tidak hanya bicara karena saya juga sudah membuktikan besarnya potensi di bidang peternakan ini," demikian Ary Dewar.

Baca juga: Perusahaan di Kotim diimbau membayar THR pekerja sesuai aturan

Baca juga: Bocah lima tahun di Kotim jadi korban asusila pekerja sawit

Baca juga: Program 'Roti Keju' Polres Kotim dukung penguatan ketahanan pangan