Gapki Kalteng : Mencegah mudik Lebaran menjadi salah satu tantangan

id Gapki kalteng, kelapa sawit, perkebunan, kalteng, kalimantan tengah, mudik, lebaran, hari raya, pulang kampung, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indone

Gapki Kalteng : Mencegah mudik Lebaran menjadi salah satu tantangan

Ketua Gapki Kalteng Dwi Dharmawan. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Palangka Raya (ANTARA) - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Provinsi Kalimantan Tengah menjelaskan, upaya mencegah karyawan atau masyarakat di lingkungan perkebunan agar tidak mudik, merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi.

"Salah satu tantangan yang harus dihadapi, adalah mencegah mudik saat Lebaran bagi karyawan atau masyarakat di lingkungan perkebunan," kata Ketua Gapki Kalteng Dwi Dharmawan saat dihubungi dari Palangka Raya, Rabu.

Perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit di wilayah setempat, menurutnya telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan berupaya secara optimal guna mencegah terjadinya mudik saat Lebaran.

Diantaranya melalui berbagai imbauan dengan memanfaatkan berbagai media yang tersedia, baik menggunakan kemajuan teknologi informasi hingga berbentuk spanduk pada sejumlah titik dan tindakan lainnya sesuai protokol COVID-19.

Diketahui bersama, tradisi mudik menjelang Lebaran merupakan kebiasaan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia setiap tahunnya, khususnya bagi mereka yang merantau.

Baca juga: Gapki sinergikan penanggulangan COVID-19 bersama Pemda

Baca juga: Gapki: Konsumsi minyak sawit dalam negeri tumbuh 7,2 persen


Lebih lanjut pihaknya mengklaim, penerapan protokol COVID-19 lebih mudah dilaksanakan di kawasan perkebunan.

"Standar protokol COVID-19 justru mudah menjalankannya di kebun, karena area dan populasinya tak sepadat di kota atau permukiman padat penduduk," terangnya.

Jadi saat ini, yakni bagaimana menjaga konsistensi penerapan protokol COVID-19 secara berkelanjutan dan menghindari kejenuhan dalam pelaksanaannya. Seperti mencuci tangan, hingga mencegah terjadinya kerumunan.

Menurutnya, justru yang menjadi perhatian pihaknya, adalah bagaimana menghindari ketakutan yang berlebihan dari masyarakat di kawasan perkebunan.

Untuk itu pihaknya bersama para pengusaha kelapa sawit di wilayah setempat, terus mendorong semangat masyarakat guna mencegah ataupun meminimalisir dampak psikis yang berpotensi ditimbulkan.