Erick Thohir kunjungi kesiapan laboratorium Bio Farma hadapi COVID-19

id Menteri BUMN Erick Thohir ,Erick Thohir , laboratorium Bio Farma ,Erick Thohir kunjungi kesiapan laboratorium Bio Farma hadapi COVID-19, Bio Farma

Erick Thohir kunjungi kesiapan laboratorium Bio Farma hadapi COVID-19

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama jajarannya mengunjungi kesiapan laboratorium Bio Farma dalam menghadapi COVID-19. ANTARA/HO-Humas BUMN/pri.

Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengunjungi kesiapan laboratorium Bio Farma dalam menghadapi COVID-19.

Dalam kesempatan itu, Erick meminta Bio Farma untuk meningkatkan koordinasi dengan Kementerian atau Lembaga lain, untuk mempercepat penanganan pandemi COVID-19.

"Saya meminta Bio Farma untuk terus meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dengan Kementerian/Lembaga lain, untuk mempermudah koordinasi, dan mempercepat output dari rencana yang sudah disiapkan Bio Farma dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.

Dalam kunjungannya, Erick Thohir didampingi rombongan dari Kementerian BUMN, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Rombongan diterima langsung oleh jajaran Board of Executives Bio Farma pada hari Kamis (21/5) di exhibition hall Bio Farma.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menjelaskan sesuai dengan slogan #BUMNuntukIndonesia, Bio Farma sebagai BUMN yang bergerak dalam bidang farmasi, sudah menyiapkan beberapa skenario untuk membantu penanganan COVID-19.

"Inisiatif pembuatan skenario ini, dilakukan sesuai komitmen Bio Farma sebagai Induk Holding BUMN Farmasi, untuk berperan aktif secara luas dalam mewujudkan health security di Indonesia, dan secara khusus sebagai upaya percepatan penanganan Pandemi COVID-19," ujarnya.

Hal ini, lanjut dia, sejalan dengan tugas utama BUMN yang hadir untuk Indonesia agar mampu bertindak sebagai agen perubahan (agent of change) sekaligus agen pembangunan (agent of development).

Direktur Operasi Bio Farma, M. Rahman Roestan mengatakan terdapat beberapa skenario dalam membantu penanganan COVID-19, antara lain memproduksi Kit diagnostik Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang merupakan hasil kerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT),
Nusantics yang merupakan hasil kolaborasi dalam nuansa kegotong-royongan dalam Gerakan Indonesia Pasti Bisa.

Dalam memproduksi RT-PCR ini, dijelaskan, Bio Farma memiliki tugas untuk memproduksi dan menguji kit RT-PCR, simultan uji komparasi dengan 10 laboratorium untuk pengujian akurasi dan spesifisitas.

Saat ini, RT PCR yang baru saja diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 20 Mei 2020 kemarin, sudah mulai didistribusikan ke 31 laboratorium sesuai dengan rekomendasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Skenario berikutnya adalah Bio Farma membantu penelitian plasma konvalesen, hasil kerjasama dengan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.

Plasma Konvalesen merupakan terapi yang diberikan kepada pasien Covid-19 yang memasuki masa kritis, dengan memberikan plasma dari pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19.

Kemudian, Bio Farma membuat mobile lab dengan standar Bio Safety Lavel 3 (BSL 3), Bio Farma memiliki kompetensi untuk membuat mobile lab ini yang hasilnya akan bermanfaat untuk FK UNPAD atau LABKESDA untuk meningkatkan kapasitas uji untuk masyarakat.

Dalam masa pandemi seperti sekarang, Rahman mengatakan, Mobile Laboratorium BSL3 berfungsi sebagai fasilitas untuk Emergency Response sebagai bentuk
responsibility Bio Farma dalam menangani Pandemi Covid-19, melalui uji swab tes PCR.

"Pemeriksaan Swab Tes PCR merupakan pemeriksaan laboratorium golden standar dalam penegakan Diagnosis COVID-19," paparnya.

Dan skenario terakhir adalah penelitian untuk penemuan vaksin COVID-19. Terdapat dua skema utama yakni kolaborasi stakeholder tingkat nasional bersama Kemenristek/BRIN, Eijkman dan Litbangkes, dan simultan berpartner dengan lembaga riset dengan skala global, serta juga manufaktur yang memiliki potensi kerjasama dengan Indonesia dan dibantu dengan KBRI untuk pendampingi diplomasi .

Terkait hal Mobile Lab BSL3 ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berminat untuk memperbanyak mobil lab BSL 3 ini untuk di Jawa Barat. Pasalnya, fasilitas yang berada didalamnya dapat melakukan pemeriksaan swab test baik dalam keadaan pandemi, dan juga dalam keadaan new normal.

"Mobile lab ini, nantinya kalau sudah ada banyak, bisa berkeliling untuk bisa melakukan pengetesan kepada masyarakat," ujar Ridwan Kamil.