Kapolresta Palangka Raya cek harga pangan di pasar

id Polresta palangka raya, jaladri, pasar besar, harga barang, pedagang, sembako

Kapolresta Palangka Raya cek harga pangan di pasar

Kapolresta Palangka Raya, Kombes Dwi Tunggal Jaladri berinteraksi dengan pedagang di kawasan pasar besar, Kamis, (28/5/2020). (ANTARA/Ho-Humas Polresta Palangka Raya)

Palangka Raya (ANTARA) - Kapolresta Palangka Raya, Kalimantan Tengah Kombes Dwi Tunggal Jaladri mengatakan, pasca Lebaran 1441 Hijriah kondisi harga bahan pangan di pasar besar wilayah setempat relatif stabil.

"Seperti ayam potong, bawang merah, bawang putih serta cabai rawit relatif stabil, meski ada kenaikan harga yang cukup wajar," kata Jaladri saat dihubungi dari Palangka Raya, Kamis.

Ia menegaskan, harga bahan pangan relatif stabil karena pasokan ayam potong serta lainnya dari Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan sudah mulai masuk dan normal kembali.

Meski petugas yang berjaga di Jalan Mahir Mahar lingkar luar Kecamatan Sabangau pada posko Lintas Batas (Libas) memperketat masuknya warga yang berasal dari luar daerah, namun masih ada kelonggaran dengan memenuhi persyatan yang dianjurkan oleh pemkot.

"Iya, pasokan bahan pangan dari Banjar sudah mulai masuk ke Palangka Raya, sehingga harga relatif stabil meski ada kenikan harga namun masih batas normal," ucapnya.

Berdasarkan pantauan pihaknya bersama jajaran, serta   sejumlah instansi terkait, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Satuan Polisi Pamong Praja, pada pasar besar yang berada di Jalan Seram, harga ayam potong per kilogramnya sekarang Rp45 ribu dan memang ada kenaikkan.

Kemudian harga ayam kampung yang sudah dipotong harga per kilogramnya mencapai Rp70 ribu, bawang merah untuk klas dua harganya Rp40 ribu perkilogram dan bawang merah klas satu harganya kini menjadi Rp60 ribu per kilogram.

"Sedangkan untuk harga cabai rawit kini menjadi Rp60 ribu per kilogram dan cabai merah kriting pedagang menjualnya Rp40 ribu per kilogramnya," ungkapnya.

Perwira Polri jebolan Akpol 1995 itu tentunya tidak akan tutup mata dalam menjaga stabilitas harga bahan pangan di pasaran. Hal ini akan terus dipantau guna mencegah terjadinya kenaikkan harga yang cukup tinggi, sehingga membuat masyarakat resah.

"Jangan sampai ada oknum pedagang yang memanfaatkan situasi di tengah pandemi COVID-19 seperti ini," tandasnya.