Jakarta (ANTARA) - Pembuat truk Swedia, Scania akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 5.000 karyawan secara global, yang disebabkan penurunan pendapatan imbas COVID-19.
Kepala Eksekutif Scania, Henrik Henriksson dilansir Reuters pada Senin (1/6) mengatakan bahwa akan meninjau ribuan posisi manajemen di kantor pusatnya di Swedia, kemudian meninjau kembali posisi-posisi lainnya di jaringan global mereka.
"Penilaian kami adalah bahwa hal itu akan memakan waktu lama sebelum permintaan pasar mencapai tingkat yang sama seperti sebelum krisis. Oleh karena itu kami perlu menyesuaikan organisasi dengan situasi baru," kata Henriksson.
Ia mengatakan, peninjauan utamanya akan dilakukan pada lini industri yang terlalu "gemuk", atau terlalu banyak tenaga kerja.
Berita Terkait
Wabup minta pegawai Pemkab Gumas bekerja lebih semangat usai libur Lebaran
Selasa, 16 April 2024 18:08 Wib
Dua orang pengendali pungli Rutan KPK sampaikan permintaan maaf terbuka
Selasa, 16 April 2024 17:57 Wib
Sambut Idul Fitri, pegawai non ASN di Sekretariat DPRD Kalteng diberikan tali asih
Minggu, 7 April 2024 6:54 Wib
Pemkab Kotim siapkan Rp133 miliar bayar hak-hak pegawai
Jumat, 29 Maret 2024 19:39 Wib
PLN imbau masyarakat waspadai penipuan dan pungli rekrutmen pegawai
Kamis, 28 Maret 2024 19:20 Wib
Tiga orang pegawai pengendali pungli Rutan KPK dijatuhi sanksi berat
Rabu, 27 Maret 2024 18:37 Wib
15 pegawai KPK terlibat pungli di Rutan diberhentikan sementara
Sabtu, 16 Maret 2024 9:23 Wib
718 PPPK Katingan terima SK pengangkatan pegawai
Kamis, 14 Maret 2024 13:36 Wib