Air sungai meluap hingga ke pemukiman warga rawan timbulkan penyakit

id Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya,DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, NenieAdriati Lambung,Kota Palangka Raya,Palangka Raya,penyakit kuli

Air sungai meluap hingga ke pemukiman warga rawan timbulkan penyakit

Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Nenie Adriati Lambung. ANTARA/HO-Sekretariat DPRD Kota Palangka Raya

Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Nenie Adriati Lambung mengingatkan sekaligus meminta masyarakat yang tinggal di sekitar pantaran sungai, agar waspadai munculnya penyakit kulit saat air sungai meluap.

"Penyakit kulit itu muncul akibat sampah ataupun kotoran tikus dari kolong rumah larut dan masuk ke pemukiman warga, sehingga warga mudah terkena penyakit tersebut," kata Nenie saat dihubungi dari Palangka Raya, Senin.

Dikatakan, air sungai kahayan dalam beberapa hari ini terus meningkat debit air nya dibandingkan tiga minggu lalu. Maka dari itu masyarakat selain mewaspadai munculnya penyakit kulit atau yang biasanya efek penyakit kulit yakni gatal-gatal.

Wakil rakyat Palangka Raya itu mengatakan, selain mengantisipasi mengenai hal tersebut, masyarakat juga disarankan untuk membersihkan sampah yang berada di kolong rumahnya yang selama ini belum pernah dibersihkan.

"Mari sebelum air merendam kawasan permukiman, warga diminta bisa bergotong-royong untuk membersihkan sehingga ketika air masuk ke wilayah mereka sampah tersebut tidak mengapung dan masuk ke rumah mereka," ungkapan Nenie.

Selain itu, lanjut Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Palangka Raya itu, Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah di kota setempat juga segera memetakan mana saja kawasan yang bakal terendam banjir.

Baca juga: DPRD Palangka Raya 'kekuatan penuh' berkunjung ke DPRD Kotim

Dia mengatakan dari dua instansi terkait tentunya memiliki peran yang berbeda, untuk Dinsos bisa memberikan bantuan kebutuhan sehari-hari apabila mereka dievakuasi dari tempat tinggal mereka karena terendam banjir.

Sedangkan BPBD Kota Palangka Raya bertugas menangani bagaimana agar mereka bisa beraktivitas meski pemukiman mereka terendam banjir, misalnya membantu transportasi perahu karet untuk mereka beraktivitas.

"Harapan saya semoga saja ketika di tengah pandemi COVID-19 seperti, bencana banjir tidak melanda wilayah Kota Palangka Raya mari kita berdoa bersama agar hal ini tidak terjadi," tutup Nenie.

Baca juga: Pembangunan infrastruktur di Palangka Raya dinilai mengalami kemajuan

Baca juga: DPRD Palangka Raya soroti pengelolaan limbah medis COVID-19

Baca juga: Masyarakat Palangka Raya diajak gotong royong cegah banjir