Pemkab Barsel terus laksanakan tracking aktif lacak penularan COVID-19

id Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah,Kalteng,Barsel,COVID-19 di Barsel,jumlah kasus COVID-19 di Barsel,Juru bicara percepatan penanganan COVID-

Pemkab Barsel terus laksanakan tracking aktif lacak penularan COVID-19

Juru bicara percepatan penanganan COVID-19 Barito Selatan, dr Djulita Kurniadia Palar (Dua dari kanan) dan Direktur RSUD Jaraga Sasameh Buntok, Leonardus P Lubis (Kanan) saat jumpa pers, di Buntok, Selasa (28/7). ANTARA/Bayu Ilmiawan.

Buntok, Kalteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, melalui Gugus tugas percepatan penanganan COVID-19, terus melaksanakan tracking aktif sebagai upaya melacak dan menelusuri penularan virus corona di wilayah setempat.

Tracking aktif sangat perlu terus dilakukan agar orang-orang beresiko dan memiliki kontak dengan pasien yang sebelumnya dinyatakan positif COVID-19 bisa terlacak, kata juru bicara percepatan penanganan COVID-19 Barito Selatan dr Djulita Kurniadia Palar di Buntok, kemarin.

"Saat tracking aktif dilaksanakan, kami langsung melakukan pengambilan sampel terhadap orang yang beresiko tersebut untuk dilakukan uji swab," tambahnya.

Dikatakan, tracking aktif yang dilakukan selama 1 minggu dari 16 hingga 23 Juli 2020 ini untuk mendiagnosa secara pasti, apakah orang yang beresiko tersebut positif tertular COVID-19 atau tidak.

Sedangkan hasil dari uji swab yang dilaksanakan selama 1 minggu itu dikirim dari RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya kepada pihaknya pada 25 Juli 2020, sehingga jumlah kasus positif tertular COVID-19 di Barito Selatan ini mengalami peningkatan secara signifikan.

"Tracking aktif ini dilakukan untuk mencegah dan mempersempit agar penyebaran penyakit yang disebabkan virus corona itu tidak meluas," kata Djulita.

Kepala Dinas Kesehatan Barsel itu mengatakan dengan ditemukannya banyak kasus ini, merupakan upaya yang kita lakukan memutuskan, dan mencegah agar penyebarannya tidak meluas lagi.

Baca juga: Pemkab sampaikan permasalahan tata batas yang rugikan Bartim

Adapun jumlah kumulatif pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Barito Selatan ini tercatat sebanyak 104 orang dengan rincian sebanyak 43 orang dinyatakan sembuh, dan 57 pasien masih dalam perawatan.

"Sedangkan jumlah Suspect sebanyak 12 orang, probable 1 orang," tambah dia.

Ia menjelaskan, pasien yang dalam perawatan itu, ada yang di RSUD Jaraga Sasameh Buntok, pada RSUD di Palangka Raya, klinik perusahaan dan isolasi mandiri dengan pengawasan ketat petugas kesehatan.

Selain tracking aktif, tim gugus tugas juga melaksanakan upaya-upaya pencegahan lainnya untuk meminimalisir serta memutus rantai penularan COVID-19.

Upaya-upaya yang dilaksanakan itu kata dia, seperti melakukan penyemprotan desinfektan pada fasilitas umum dan rumah ibadah serta menyediakan tempat khusus bagi pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Artinya untuk mencegah penularan dari pasien positif kepada orang lain, karena isolasi mandiri dirumah kurang menjamin pasien terkonfirmasi positif bisa menjalankan protokol kesehatan dengan baik," jelasnya.

Itulah menurut Djulita, strategi-strategi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Selatan melalui tim gugus tugas dalam upaya agar penyebaran COVID-19 di Barito Selatan ini tidak meluas.

Baca juga: Masih 1.078 warga Barito Selatan belum mengikuti perekaman data KTP

Ia juga mengharapkan kepada semua pihak, termasuk insan pers agar mengedukasi masyarakat supaya disiplin menerapkan protokol kesehatan di manapun dan kapanpun.

Karena dengan mengikuti protokol kesehatan dapat menurunkan angka penyebaran hingga 60 persen dan kalau semua masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan, maka angka kesakitan akibat COVID-19 bisa diturunkan.

"Mari kita bersama-sama bergotong royong menjaga kesehatan diri sendiri, dan orang lain dengan mengikuti anjuran pemerintah menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah maupun di tempat kerjanya masing-masing," kata dia.

Sementara Direktur RSUD Jaraga Sasameh Buntok, dr Leonardus P Lubis menyampaikan, adanya peningkatan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 ini berarti ada terjadi transmisi lokal.

"Kalau dulu kita takut tertular dari luar, dan ternyata saat ini sudah terjadi transmisi lokal, dan dari epidemiologi jumlahnya akan meningkat," ucapnya.

Oleh karena itu pihaknya di RSUD Jaraga Sasameh Buntok sudah mengantisipasi untuk mempersiapkan sarana dan prasarana.

Menurut dia, awalnya ruangan dengan kapasitas 10 tempat tidur bagi pasien positif, pihaknya sudah menambah ruangan lagi dengan kapasitas 20 tempat tidur sehingga totalnya menjadi 30 tempat tidur.

Pihaknya akan terus berusaha menyiapkan tempat untuk menampung apabila ada warga Barito Selatan yang tertular COVID-19.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati, Wakil Bupati, dan Sekda Barito Selatan yang sangat mendukung dalam percepatan penanganan COVID-19 di daerah ini.

Berdasarkan hasil rapat lanjut dia, Pemkab Barito Selatan akan merenovasi ruangan khusus bagi pasien COVID-19 di RSUD Jaraga Sasameh Buntok dan dalam waktu dekat renovasinya akan selesai dilaksanakan.

"Dengan demikian RSUD Jaraga Sasameh Buntok tidak lagi merujuk pasien, karena RSUD ini merupakan rumah sakit satelit sebagai penunjang bagi rumah sakit rujukan," demikian Leonardus P Lubis.

Baca juga: Komisi II DPRD Barsel pantau sejumlah proyek yang dikeluhkan masyarakat

Baca juga: DPRD Barsel minta BKPSDM sampaikan data ASN tanpa jabatan

Baca juga: Jumlah positif COVID-19 di Barsel terus mengalami penambahan