Hari raya Idul Adha di Palangka Raya berjalan kondusif

Palangka Raya (ANTARA) - Kapolresta Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Kombes Dwi Tunggal Jaladri mengatakan, perayaan hari Raya Idul Adha yang ada di daerah itu berjalan aman dari tindak kejahatan.

"Untuk kondisi Kota Palangka Raya aman terkendali, bahkan personel kita juga ditugaskan melakukan melakukan pengamanan ketika masyarakat melaksanakan jalannya ibadah shalat Idul Adha di masjid-masjid," kata Jaladri saat dihubungi di Palangka Raya, Sabtu.

Selain melakukan pengamanan di setiap rumah ibadah yang ada di 'Kota Cantik' sebutan Palangka Raya, anggota Polresta setempat juga ditugaskan melakukan pengamanan di tempat pemakaman umum (TPU) Muslim yang ada di Jalan Tjilik Riwut Km 2.

Dimana di TPU tersebut, masyarakat melaksanakan ziarah ke makam sanak saudaranya yang telah meninggal dunia. Bahkan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dalam melaksanakan ibadah dan ziarah ke makam sanak saudaranya tersebut.

"Anggota juga meningkatkan patroli selain ke masjid-masjid, tempat ibadah juga ke sejumlah wilayah untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat di Kota Palangka Raya," ucapnya.

Perwira Polri berpangkat melati tiga itu menegaskan, apabila ada oknum warga yang berani melakukan tindak kejahatan, tentunya petugasnya sudah siap siaga sejak malam takbiran Idul Adha, akan menindak tegas pelaku kejahatan tersebut.

Hanya saja sampai saat ini pihaknya tidak ada menerima laporan gangguan kamtibmas serta lain sebagainya yang terjadi di kota setempat.

"Kalau ada gangguan kamtibmas, maka kami akan segera melakukan penindakan sesuai aturan yang berlaku," ujar Mantan Kepala Bidang Hukum Polda Kalteng itu.

Berdasarkan pantauan di lapangan, perayaan hari raya Idul Adha di Kota Palangka Raya berjalan dengan aman terkendali. Bahkan masjid dan kantor yang ada di kota itu melaksanakan proses pemotongan sapi kurban yang dagingnya akan dibagikan ke masyarakat.

Kemudian pembagian ada yang tersistem diantar ke rumah-rumah warga dan ada juga yang mengambil langsung ke lokasi yang sudah ditentukan pihak panitia kurban.

Hal tersebut dilakukan guna untuk menghindari munculnya klaster baru atau penularan virus COVID-19 saat pengambilan daging kurban. Maka dari itu berbagai sistem dilakukan oleh panitia kurban untuk menghindari persoalan tersebut.