Benarkah sakit leher bukan gejala kolestrol tinggi?

id Kolesterol,gejala kolesterol tinggi,Benarkah sakit leher bukan gejala kolestrol tinggi?

Benarkah sakit leher bukan gejala kolestrol tinggi?

Ilustrasi kolesterol (ANTARA/Pixabay)

Jakarta (ANTARA) - Sakit kepala atau sakit leher sering dianggap sebagai tanda bahwa seseorang memiliki tingkat kolesterol yang tinggi, namun hal tersebut tidak benar.

Dokter spesialis penyakit dalam, dr Rudy Kurniawan, Sp.PD mengatakan kolesterol seringnya tidak memiliki gejala atau tanda. Ketika diperiksakan, kebanyakan jumlahnya langsung tinggi.

Gejala sakit kepala, sakit leher hingga tengkuk terasa berat, menurut dr. Rudy adalah gejala dari penyakit lain. Oleh karenanya, penting bagi seseorang untuk secara berkala memeriksa tingkat kolesterolnya.

"Kalau kita bicara soal kolesterol, kalau kolesterolnya meningkat di atas ambang normal, sering kali tidak bergejala pada awalnya. Tapi kalau sampai ada gangguan sakit kepala atau kayak leher sakit, itu murni bukan karena kolesterol tapi karena ada gangguan lain seperti hipertensinya atau kekakuan otot," ujar dr Rudy dalam bincang-bincang daring Tropicana Slim, Sabtu.

Dokter Rudy juga mengatakan kolesterol, hipertensi dan diabetes umumnya tidak menunjukkan gejala awal pada penderita. Melakukan pemeriksaan rutin dan menerapkan pola hidup sehat adalah cara terbaik untuk menangkal penyakit mematikan tersebut.

"Yang harus digaris bawahi adalah baik kolesterol, hipertensi dan diabetes awal-awal tidak bergejala, makanya penting untuk melakukan pengecekan awal dan lebih penting lagi untuk hidup sehat karena lebih baik mencegah daripada mengobati," kata dr Rudy.

Sementara itu, dr Rudy juga membantah bahwa sering berkeringat pada telapak tangan dan kaki merupakan gejala awal dari penyakit jantung.

"Enggak secara langsung orang yang berkeringat pada tangan dan kaki adalah indikasi jantung, karena memang ada kelenjar keringat di tangan dan kaki. Agak sulit untuk membedakan apakah orang berkeringat itu indikasi jantung atau tidak, tentunya harus diperiksakan lebih lanjut," ujar dr Rudy.