Jakarta (ANTARA) - Anda mungkin mudah menyalahkan semua masalah perut Anda pada sistem pencernaan yang lemah. Diare? Pasti karena konsumsi barbeku semalam. Lalu kembung? Terima kasih secangkir kopi ekstra pagi ini.
Memang, apa yang Anda konsumsi dapat memengaruhi usus Anda. Tetapi, terkadang masalah perut tidak ada hubungannya dengan perut itu sendiri namun karena emosi atau pikiran Anda.
"Pikiran dan tubuh berhubungan erat," kata asisten profesor klinis di Department of Psychiatry NYU Grossman School of Medicine, Paraskevi Noulas, Shape dikutip Kamis.
Baca juga: Manfaat biji selasih untuk tingkatkan energi hingga redakan kram perut
"Tubuh dan pikiran Anda satu kesatuan; ini seperti satu jaring laba-laba besar dan setiap bagian berhubungan satu sama lain. Perasaan Anda, khususnya, memiliki jalur langsung ke otak Anda. Itulah mengapa saat Anda kesal, sensasi fisik pertama ada di usus Anda," sambung dia.
Ketika Anda menerima kabar buruk atau berada di tengah waktu yang sulit di tempat kerja, apakah Anda memperhatikan tidak memiliki nafsu makan? Situasi lainnya, ketika Anda bersiap untuk kencan, apakah Anda merasa gelisah secara positif.
Gugup, bersemangat, marah, atau sedih, setiap dan semua emosi dapat memicu reaksi di usus Anda.
Semua ini terjadi berkat poros otak-usus, yakni jalur yang digerakkan hormon dan biokimia antara saluran pencernaan dan otak," kata Lisa Ganjhu, DO, ahli gastroenterologi dan profesor klinis kedokteran di NYU Grossman School of Medicine.
Baca juga: Bokong tepos tapi perut buncit berawal dari stres?
Pada dasarnya, inilah yang menghubungkan sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dengan sistem saraf enterik ( jaringan saraf kompleks di sekitar saluran pencernaan sebagai bagian dari sistem saraf tepi) dan pada gilirannya membantu keduanya tetap konstan berkomunikasi.
"Ada bahan kimia yang berkomunikasi antara pusat di otak dan saluran pencernaan yang akan mengubah motilitas usus, penyerapan nutrisi, dan mikrobioma," ujar Ganjhu.
Ada hormon dari usus yang bisa mengubah suasana hati, rasa lapar, dan rasa kenyang. Artinya, perut Anda dapat mengirimkan sinyal ke otak Anda, menyebabkan terjadinya pergeseran emosional, dan otak Anda dapat mengirimkan sinyal ke perut, menyebabkan gejala gangguan pencernaan seperti kram, gas, diare, sembelit, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Kayu manis jadi obat gangguan lambung sudah diakui secara resmi
Baca juga: Kenali tanda usus bermasalah
Baca juga: Kenali tanda-tanda sakit perut yang tak biasa
Berita Terkait
Selama 2023 Polda Kalteng pecat 14 anggota bermasalah
Jumat, 29 Desember 2023 19:12 Wib
WNI bermasalah dipulangkan dari Sarawak
Selasa, 19 Desember 2023 18:41 Wib
Uji coba Cruise dilanjutkan ke Jepang & Dubai meski bermasalah di AS
Minggu, 19 November 2023 10:37 Wib
YLKI desak promotor konser beri kompensasi terkait tiket masuk bermasalah
Jumat, 17 November 2023 16:43 Wib
Temuan Laporan Keuangan Kemenkes 2022 bermasalah oleh BPK
Senin, 10 Juli 2023 13:19 Wib
Komisi III DPRD Kapuas jadwalkan RDP terkait jalan lingkungan
Kamis, 3 November 2022 5:47 Wib
Sebanyak 59 pekerja migran Indonesia bermasalah dipulangkan dari Malaysia
Senin, 27 Juni 2022 23:05 Wib
Sebanyak 3.6764 PMI bermasalah dipulangkan lewat PLBN Entikong
Kamis, 28 April 2022 15:25 Wib