Kuala Kurun (ANTARA) - Sejumlah penjual atribut kemerdekaan yang menjamur di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah berharap penghasilan di tahun ini tidak turun karena adanya pendemi COVID-19.
"Mudah-mudahan saja penjualan tahun ini tetap tinggi karena saat ini kita tengah menghadapi virus corona dan sejumlah acara peringatan HUT RI ditiadakan," kata Saepul, penjual bendera di jalan Tjilik Riwut, Palangka Raya, Jumat.
Pria yang sudah beberapa kali berjualan musiman berupa atribut kemerdekaan RI itu mengaku penjualan di tahun ini lebih sepi dibanding tahun sebelumnya.
"Tahun 2019 lalu sebelum ada corona, mendekati H-3 kita bisa dibilang sudah kembali modal. Sampai saat lumayan sepi dan kita tinggal bisa berdoa dan berharap semoga jualan kita rame," katanya.
Baca juga: Spotify gabungkan musik dan podcast pada 'playlist' Hari Kemerdekaan
Sementara itu, pedagang bendera dan atribut HUT Kemerdekaan RI lainnya, Amat yang berada di Jalan G Obos juga menyatakan terjadi penurunan penjualan.
"Turunnya penjulan cukup terasa. Biasanya kalau H-3 banyak warga yang mencari bendera tapi tahun ini penjualan bendera saya didominasi pesanan dari instansi pemerintah," katanya.
Menurut dia, menurunnya jumlah penjualan dari masyarakat karena perayaan HUT Kemerdekaan RI tahun ini terbatasi pandemi COVID-19, sehingga sejumlah perlombaan untuk memeriahkan HUT tak dapat digelar.
"Akibatnya kalau tahun sebelumnya total pendapatan dari jualan kita bisa mencapai Rp25-30 juta mungkin untuk tahun ini hanya mencapai Rp15-20 juta," kata pria yang mengaku mendapatkan stok barang dari Jawa Barat itu.
Baca juga: Lomba semarakkan HUT kemerdekaan tak dianjurkan, kata Sekda Kalteng
Pantauan di lapangan saat ini penjual atribut kemerdekaan telah menjajakan jualannya di sejumlah titik di wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah. Seperti di Jalan Tjilik Riwut, Yos Sudarso, G. Obos, RTA Milono, A. Yani, Jalan Rajawali dan Jalan Diponegoro.
Diantara produk yang dijajakan seperti bendera dan umbul-umbul berbagai ukuran dengan harga jual antara Rp5 ribu hingga mencapai Rp250 ribu. Tergantung ukuran dan bahan yang digunakan.
Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya, Emi Abriyani mengatakan bahwa pemerintah kota telah mengizinkan masyarakat untuk menjalankan aktifitas ekonomi yang salah satunya berjualan atribut kemerdekaan.
"Namun yang harus diperhatikan ialah selalu menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer dan selalu menjaga jarak fisik," katanya.
Baca juga: Lazada hadirkan festival belanja online untuk rayakan Kemerdekaan RI
Baca juga: Hanya 8 Paskibraka saat upacara HUT kemerdekaan RI di Istana Kepresidenan
Baca juga: Lomba tebak busana adat Presiden-Ibu Negara saat HUT RI
Berita Terkait
Sindikat pencuri motor gunakan atribut ojol
Senin, 15 Januari 2024 16:38 Wib
Panglima Yudo Margono tegaskan atribut TNI tak boleh untuk kepentingan kampanye
Selasa, 12 September 2023 15:58 Wib
Menag RI: Tak boleh ada atribut kampanye di instansi pendidikan
Selasa, 29 Agustus 2023 20:01 Wib
Jelang Pemilu, pesanan atribut parpol di Senen mulai ramai
Rabu, 14 Juni 2023 18:27 Wib
Bawaslu temukan dua ASN langgar netralitas hingga menggunakan atribut parpol
Sabtu, 10 Juni 2023 20:38 Wib
Menag larang jamaah bawa atribut parpol selama berhaji
Rabu, 24 Mei 2023 7:25 Wib
Kapolri: Tak ada pemaksaan gunakan atribut Natal
Kamis, 22 Desember 2022 23:51 Wib
Istana ungkap alasan pejabat Polri menghadap Jokowi tanpa topi, tongkat dan ponsel
Jumat, 14 Oktober 2022 16:02 Wib