Bantu ekonomi tumbuh, masyarakat kelas atas diimbau genjot konsumsi

id Bantu ekonomi tumbuh, masyarakat kelas atas diimbau genjot konsumsi,pertumbuhan ekonomi,dampak covid 19,coorna

Bantu ekonomi tumbuh, masyarakat kelas atas diimbau genjot konsumsi

Ilustrasi - Kasir pasar swalayan membungkus belanjaan dengan kantong plastik di Padang, Sumatera Barat, Jumat (28/8/2020). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/wsj.

Jakarta (ANTARA) - Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus mendorong masyarakat ekonomi kelas atas menggenjot konsumsi agar terjadi perbaikan, khususnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal III-IV tahun 2020.

“Mereka (ekonomi atas) sebenarnya punya uang, punya aset, tapi ditahan tidak untuk konsumsi,” katanya dalam dikusi daring “belanja prioritas tahun pemulihan” di Jakarta, Kamis.

Peneliti muda ini menambahkan perlu pendekatan yang berbeda untuk meningkatkan daya beli masyarakat di semua golongan, sehingga perlu menjadi perhatian pemerintah.

Baca juga: Pemkab Sukamara berupaya sukseskan PEN dan cegah praktik rentenir

Menurut dia, data Badan Pusat Statistik (BPS) ada 40 persen masyarakat ekonomi bawah, yang apabila diberikan bantuan sosial atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) maka langsung akan dibelanjakan.

Namun, lanjut dia, berbeda dengan kelompok 20 persen masyarakat dengan kemampuan ekonomi lebih tinggi, mereka tidak banyak konsumsi tetapi diarahkan untuk investasi atau menabung.

Ia menilai kelompok atas itu lebih menginginkan kepastian atas kondisi saat ini sehingga ia mengharapkan pemerintah memberikan kepastian agar kelompok elite itu mau membelanjakan uangnya untuk konsumsi.

Baca juga: DPRD nilai Perwali penting untuk percepatan penanganan COVID-19 hingga pemulihan ekonomi

Caranya, lanjut dia, dengan reformulasi atau mengarahkan kebijakan anggaran yang lebih banyak ke sektor kesehatan untuk mengatasi pandemi COVID-19.

“Setelah itu jika kurva melandai, bagaimana upaya percepatan kegiatan ekonomi bisa mudah dilakukan,” katanya.

Seperti diketahui, berdasarkan data BPS konsumsi berperan kisaran 56 persen terhadap perekonomian Indonesia.

BPS juga menyebutkan di Indonesia, persentase pendapatan kelompok penduduk per Maret 2020 yakni sebanyak 47,25 persen didominasi kelompok 20 persen kelas atas, kemudian 17,25 persen oleh kelompok 40 persen bawah dan sisanya kelompok 40 persen menengah.

Sehingga kelompok 20 persen atas itu, lanjut dia, memiliki potensi besar mendorong konsumsi dengan pendapatan yang lebih besar.

Baca juga: Palangka Raya upayakan pemulihan ekonomi pada pelaku UKM

Baca juga: Melalui pelatihan kerja, Palangka Raya pulihkan ekonomi warga terdampak COVID-19

Baca juga: PT Maju Aneka Sawit bantu gerakkan ekonomi warga di tengah pandemi COVID-19