Kalteng per 11 September 2020 sudah tetapkan tanggap darurat banjir

id Kalimantan Tengah,Darliansyah,Kalteng,Kepala BPBD Kalteng,banjir di kalteng,banjir,Gubernur Kalteng,Sugianto Sabran

Kalteng per 11 September 2020 sudah tetapkan tanggap darurat banjir

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kalteng Darliansyah (kanan) mendampingi Gubernur Sugianto Sabran menyerahkan secara simbolis bantuan sembako kepada Tagana Kalteng agar disalurkan ke masyarakat korban banjir, di Istana Isen Mulang, Senin (14/9/2020). ANTARA/Jaya W Manurung

Palangka Raya (ANTARA) - Pelaksana Tugas  Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Tengah Darliansjah menyebut, sebagai bukti keseriusan Gubernur Sugianto Sabran membantu masyarakat korban banjir, maka pada tanggal 11 sampai 26  September 2020 ditetapkan status tanggap darurat banjir.

Penetapan status tersebut setelah melihat sejumlah desa di empat kabupaten mengalami banjir dan harus segera mendapatkan bantuan penanggulangan dari pemerintah provinsi, kata Darliansjah disela-sela pelepasan penyaluran bantuan kepada korban banjir, di Istana Isen Mulang Kota Palangka Raya, Senin.

"Status tanggap darurat itu juga sebagai payung hukum pemprov dalam membantu kabupaten lain yang kemungkinan terjadi bencana, khususnya banjir," tambahnya.

Berdasarkan data yang dihimpun BPBD Kalteng, ada sebanyak 17.515 jiwa dari 6.455 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir di empat kabupaten, yakni Lamandau, Seruyan, Katingan dan Kotawaringin Timur (Kotim). Di mana Kabupaten Lamandau ada lima kecamatan mengalami kebanjiran, Seruyan enam kecamatan, Katingan tujuh kecamatan, dan Kotim tiga kecamatan.

Darliansyah mengatakan untuk kebanjiran yang terjadi di Sungai Hanyu, Kabupaten Kapuas, sudah dihubungi Kepala BPBD setempat segera menurunkan tim reaksi cepat. Di mana tim tersebut bertugas mengkaji dan mendata berapa banyak warga yang terdampak banjir, termasuk fasilitas umum, fasilitas sosial, serta lainnya.

Baca juga: Gubernur Kalteng kerahkan helikopter salurkan bantuan ke korban banjir

"Data tersebut sangat diperlukan agar Pemprov Kalteng dapat bergerak dalam memberikan bantuan, baik itu menyalurkan sembako, upaya penanggulangan serta lainnya. Intinya, kami dari pemerintah provinsi sudah bergerak cepat membantu kabupaten menanggulangi bencana banjir ini," kata dia.

Plt Kepala BPBD Kalteng itu mengatakan untuk warga yang dievakuasi akibat banjir sudah ada terpantau yakni di Kabupaten Lamandau dengan jumlah 82 KK atau 267 jiwa. Dan, untuk wilayah terparah juga berada di Kabupaten Lamandau, yakni Belantik Raya dan Batang Kawa.

Dia mengatakan dua desa tersebut benar-benar tidak bisa diakses lewat darat, dan apabila harus lewat sungai sangat rawan menimbulkan masalah di dalam perjalanan. Untuk itulah, Gubernur Sugianto Sabran berencana melakukan distribusi bantuan sembako kepada masyarakat terdampak banjir dengan menggunakan helikopter.

"Kalau untuk yang meninggal dunia akibat banjir, sampai saat ini belum ada. Jikapun nantinya ada yang meninggal dunia, harus dipastikan juga apakah benar karena banjir atau lainnya," demikian Darliansjah.

Baca juga: Sugianto Sabran temui kaum milenial dan beri semangat untuk terus berkreasi

Baca juga: Gubernur Kalteng siap tingkatkan pembangunan jalan di kawasan 'food estate'

Baca juga: Pemprov Kalteng mulai salurkan bantuan sosial tahap dua