Cerdaskan kehidupan berbangsa melalui gerakan 'Kalteng Membaca'

id Pemprov kalteng, kalimantan tengah, gerakan kalteng membaca, bunda literasi yulistra ivo sugianto sabran, duta baca kalteng, disperpusip kalteng, lite

Cerdaskan kehidupan berbangsa melalui gerakan 'Kalteng Membaca'

(Kiri ke kanan) Sekda Kalteng Fahrizal Fitri, Bunda Literasi Kalteng Yulistra Ivo Sugianto Sabran dan Pelaksana Tugas Kepala Disperpusip Kalteng Sri Widanarni. (ANTARA/Ho-MMC Kalteng)

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah baru saja mencanangkan gerakan 'Kalteng Membaca' bersamaan dengan pengukuhan Bunda Literasi serta Duta Baca tahun 2020.

"Ini merupakan bukti serta komitmen pemprov dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui aktivitas membaca," kata Sekda Kalteng, Fahrizal Fitri di Palangka Raya, Selasa.

Selanjutnya sebagai salah satu upaya mewujudkan visi dan misi gubernur dalam bidang pendidikan, yakni mengajak seluruh pihak membudayakan gemar membaca, guna meningkatkan kualitas sumber daya yang dimiliki.

Adapun dalam kegiatan itu, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional Dedi Kurniadi secara daring mengukuhkan Yulistra Ivo Sugianto Sabran sebagai Bunda Literasi Kalteng.

Dilanjutkan pengukuhan Duta Baca Kalteng kategori anak/remaja Novi Silvia dan Duta Baca Kalteng kategori dewasa Glory Kriswantara.

Lebih lanjut Fahrizal menjelaskan, agar budaya membaca di Kalteng bisa dioptimalkan maka diperlukan Bunda Literasi maupun Duta Baca sebagai 'role model' yang berperan aktif mensosialisasikan aktivitas membaca maupun berliterasi.

"Hingga pada akhirnya lahir generasi penerus yang cerdas, kreatif dan inovatif, serta memiliki daya saing tinggi," jelasnya.

Diketahui ada empat faktor permasalahan umum rendahnya aktivitas membaca dan literasi, yakni budaya membaca kurang, tingkat literasi kurang, pemanfaatan perpustakaan di daerah, serta ketertinggalan dalam pembangunan indeks pembangunan manusia.

Faktor permasalahan itu merupakan survei oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam mengukur aktivitas literasi maupun membaca pada 34 provinsi pada 2019.

Ia menjelaskan, terkait hal itu gubernur menginstruksikan semua sektor, baik pemerintah maupun swasta pada lingkungan perkotaan hingga perdesaan, menyediakan waktu membaca bersama anggota keluarga minimal satu jam sehari.

Juga melakukan berbagai kegiatan lain yang bermanfaat dan mendukung peningkatan literasi terhadap masyarakat di Kalimantan Tengah.

"Jadi gerakan ini tak hanya bersifat seremonial saja, namun diimplementasikan secara nyata didukung semua pihak," ungkapnya.