Gubernur Kalteng pernah ditolak masuk dan dirawat di rumah sakit

id Gubernur Kalimantan Tengah,Kalimantan Tengah,Sugianto Sabran,Gubernur Kalteng,RSUD Doris Silvanus,sarana dan prasarana RSUD Doris Silvanus

Gubernur Kalteng pernah ditolak masuk dan dirawat di rumah sakit

Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran saat menandatangani peresmian Laboratorium Mikrobiologi Klinik dan Gedung Instalasi Kesehatan Reproduksi RSUD Doris Sylvanus di Palangka Raya, Selasa (15/9/2020). ANTARA/Jaya W Manurung

Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran kembali mengingatkan meminta kepada seluruh pengelola rumah sakit di provinsi ini, agar tidak menolak merawat warga miskin yang telah datang karena sedang mengalami sakit.

Sekalipun belum terdaftar di BPJS Kesehatan atau tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP), tetap harus dilayani dan diberikan perawatan sebagaimana mestinya, kata Sugianto saat meresmikan Gedung Instalasi Kesehatan Reproduksi RSUD Doris Sylvanus di Kota Palangka Raya, Selasa.

"Selama saya menjadi Gubernur, tidak boleh ada sekalipun pengusiran dan penolakan dari rumah sakit kepada masyarakat miskin. Tidak boleh ada sekalipun," tegasnya.

Orang nomor satu di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila itu mengaku pernah miskin dan mengalami penolakan dari rumah sakit. Dan, memang kebanyakan warga miskin mengalami kesulitan mendapat perawatan dari pihak rumah sakit.

Baca juga: Kalteng per 11 September 2020 sudah tetapkan tanggap darurat banjir

Sugianto pun meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng berkomunikasi dan berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota, agar menyampaikan kepada seluruh rumah sakit untuk tidak menolak merawat warga miskin yang sekalipun belum terdaftar di BPJS.

"Apalagi arti uang dibandingkan nyawa manusia. Kalau memang perlu anggaran Rp10 miliar, Rp50 miliar, nanti kita sediakan dari APBD. Terpenting itu, rawat dulu warga miskin yang sakit dan sudah datang ke rumah sakit," kata dia.
Kepala Dinas PUPR Kalteng Shalahuddin mewakili Gubernur Sugianto Sabran dalam peletakan batu pertama pembangunan Gedung Instalasi Hemodialisis dan Pelayanan ESWL (Extracorporal Shock Wave Lithotripsy) RSUD Doris Sylvanus di Kota Palangka Raya, Selasa (15/9/2020). ANTARA/Jaya Wirawana Manurung

Selain itu, dirinya juga meminta kepada Direktur RSUD Doris Sylvanus mengajukan anggaran dalam meningkatkan sarana dan prasarana, termasuk sumber daya manusia (SDM). Sebab, keberadaan rumah sakit ini sangat penting dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Suasana di sekitar RSUD Doris Sylvanus juga harus sejuk dan nyaman, sehingga membuat pasien lebih cepat sembuh dan keluarga yang menjaga tetap dalam kondisi sehat bugar," kata Sugianto.

Selain meresmikan Laboratorium Mikrobiologi Klinik dan Gedung Instalasi Kesehatan Reproduksi, Gubernur Kalteng itu juga secara simbolis tanda dimulainya pembangunan Gedung Instalasi Hemodialisis dan Pelayanan ESWL (Extracorporal Shock Wave Lithotripsy).

Baca juga: Gubernur Kalteng kerahkan helikopter salurkan bantuan ke korban banjir

Baca juga: Sugianto Sabran temui kaum milenial dan beri semangat untuk terus berkreasi

Baca juga: Gubernur Kalteng siap tingkatkan pembangunan jalan di kawasan 'food estate'