Pandemi COVID-19 pengaruhi pertumbuhan ekonomi Kalteng

id Pemprov kalteng, kalimantan tengah, nurul edy, pra rakordal pemprov

Pandemi COVID-19 pengaruhi pertumbuhan ekonomi Kalteng

Asisten II Setda Kalteng, Nurul Edy dalam kegiatan pra rakordal rakor dan pengendalian serta evaluasi rencana pembangunan Kalteng triwulan III di Palangka Raya, Selasa (20/10/2020). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengakui, tantangan yang dihadapi tahun ini cukup berat khususnya dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan dengan adanya pandemi COVID-19.

"Banyak sektor pembangunan tak berjalan sesuai jadwal, bahkan dilakukan rasionalisasi APBD untuk penanganan COVID-19," kata Asisten II Setda Kalteng, Nurul Edy mewakili Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri di Palangka Raya, Selasa.

Hal itu ia sampaikan di sela kegiatan pra rakordal rakor dan pengendalian, serta evaluasi rencana pembangunan Kalteng triwulan III yang dihadiri kepala organisasi perangkat daerah (OPD) beserta jajaran.

Kondisi ini berpengaruh pada perekonomian Kalteng yang pada triwulan II 2020 lalu mengalami pertumbuhan ekonomi negatif, yakni melambat hingga 3,15 persen.

"Kondisi harus menjadi pemacu untuk bergerak cepat melakukan percepatan realisasi anggaran dengan segera melaksanakan kegiatan maupun program pembangunan," ungkapnya.

Ia meminta sinergi antara pemprov dengan pemkab maupun pemkot ditingkatkan dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan yang difokuskan pada bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan perekonomian dalam arti luas.

Pelaksanaan program dan kegiatan pun harus sesuai jadwal yang ditetapkan, agar terlaksana dengan baik, tepat mutu, tepat volume, tepat waktu, serta sesuai ketentuan yang berlaku.

"Pemprov maupun pemkab dan pemkot, harus melakukan upaya percepatan penyerapan anggaran, khususnya penyerapan belanja langsung sebagai salah satu komponen terbesar pendukung pertumbuhan ekonomi, serta memberi kesempatan kerja bagi masyarakat hingga mengurangi angka kemiskinan," terangnya.

Selain itu, hal lainnya yang juga harus diperhatikan adalah tuntutan peningkatan penerimaan pendapatan daerah, sebab berkaitan dengan kemandirian daerah.

Ia menjelaskan, prinsipnya semakin besar kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah, maka akan menunjukkan semakin kecilnya ketergantungan daerah terhadap pemerintah pusat. Maka menjadi kreatif dan inovatif dalam menggali sumber pendapatan baru merupakan suatu keharusan.