Masyarakat Palangka Raya diimbau waspadai meningkatnya potensi banjir

id Masyarakat Palangka Raya diimbau waspadai meningkatnya potensi banjir, DPRD Palangka raya

Masyarakat Palangka Raya diimbau waspadai meningkatnya potensi banjir

Anggota DPRD Kota palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Noorkhalis Ridha (dua dari kanan) berfoto bersama rekan sejawatnya di DPRD setempat. ANTARA/Adi Wibowo

Sampit (ANTARA) - Legislator Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Noorkhalis Ridha meminta masyarakat yang bermukim di kawasan rawan banjir, khususnya bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan karena curah hujan mulai meningkat.

"Setidaknya sebelum permukimannya terendam banjir, sebaiknya warga mengantisipasi hal apa saja yang harus dilakukan sehingga ketika air naik mereka tidak panik," katanya di Palangka Raya, Selasa.

Musim penghujan seperti sekarang ini, kawasan permukiman warga yang rawan terendam banjir akibat genangan air yang turun mengguyur wajah kota itu seperti di Jalan Ramin, Meranti, Krakatau, Beliang, Bukit Raya I serta daerah lainnya.

Warga diingatkan harus benar-benar mengambil langkah antisipasi serta melakukan tindakan sebelum turun curah hujan dengan intensitas tinggi.

"Saran saya, mari bersihkan saluran drainase yang mengalami fungsinya, larang warga untuk membuang sampah di dalam drainase yang bisa membuat penyumbatan pada saluran tersebut sehingga bisa membuat banjir," ucapnya.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga mengimbau kepada masyarakat di Palangka Raya agar gencar melakukan kerja bakti untuk membersihkan lingkungannya.

Apabila kerja bakti itu berjalan rutin, maka saya yakin daerah-daerah yang menjadi langganan banjir akibat genangan air hujan tidak akan terjadi lagi.

"Jangan hanya berharap pemerintah melalui instansi terkait untuk melakukan pembersihan drainase, karena drainase yang hari-hari dijadikan warga untuk membuang limbah rumah tangga bisa mengalami penurunan fungsi," ungkap Ridha.

Anggota Fraksi PAN di DPRD Kota Palangka Raya itu juga berharap, sikap masyarakat untuk membiasakan pola hidup bersih serta tenggang rasa kepada tetangga. Hal itu agar kehidupan bermasyarakat bisa berjalan sesuai dengan harapan.

Jangan sampai sesama tetangga tidak saling tegur, sehingga pemeliharaan lingkungan di komplek tidak ada yang mengurus dan acuh tak acuh melihat ada genangan air yang bisa merendam permukiman warga setempat.  

"Hal tersebut jangan sampai terjadi, mari perhatikan lingkungan di tempat kita tinggal sehingga persoalan yang ada di lingkungan bisa teratasi dengan baik ketika dikerjakan bersama-sama," tandasnya.

Baca juga: Polisi masih selidiki pembuang bayi di DAS Kahayan Palangka Raya

Baca juga: Kasus COVID-19 di Palangka Raya tak ada penambahan