UMKM di Palangka Raya diajak manfaatkan aplikasi Bela Pengadaan

id fairid naparin,aplikasi bela,belanja langsung,lkpp,UMKM,Setya Budi Arijanta,UMKM di Palangka Raya diajak manfaatkan aplikasi Bela Pengadaan

UMKM di Palangka Raya diajak manfaatkan aplikasi Bela Pengadaan

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin (dua kiri) menyerahkan cindera mata kepada Sekretaris Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) Republik Indonesia (RI) Setya Budi Arijanta di Palangka Raya, Senin (26/10/2020) (ANTARA/Rendhik Andika)

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah mengajak pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kota setempat memanfaatkan aplikasi Belanja Pengadaan (Bela Pengadaan) yang telah disiapkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

"Aplikasi Belanja Langsung (Bela) adalah salah satu inovasi dan terobosan dari LKPP RI dalam berupaya membantu menolong UMKM yang terdampak COVID-19 sehingga bisa tetap bertahan," kata Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin di Palangka Raya, Senin.

Kepala Daerah termuda di Kalimantan Tengah itu pun berharap melalui aplikasi tersebut para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah semakin mampu mengembangkan usahanya baik dari segi kuantitas produksi, kualitas produk maupun sasaran pemasaran.

Baca juga: Pelaku UMKM Kotim tidak patah semangat di tengah pandemi COVID-19

Pihaknya pun menargetkan segera menerapkan program LKPP pusat tersebut di wilayah "Kota Cantik". Tidak ada persyaratan spesifik, yang penting mendaftar, dan tidak harus ada izin usaha. Tinggal kesiapan pemerintah saja untuk memasarkan.

Pernyataan itu diungkapkan Fairid usai memimpin sosialisasi pengadaan langsung melalui aplikasi belanja langsung (Bela) di komplek Kantor Wali Kota Palangka Raya dengan sasaran sejumlah kepala dinas di lingkungan pemkot setempat.

Fairid pun berharap jajaran organisasi perangkat daerah segera melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada para pelaku UMKM sehingga dapat segera memanfaatkan aplikasi Bela dalam menunjang dan meningkatkan hasil usaha.

Baca juga: Pelaku UMKM Kapuas ramai-ramai ajukan lanjutan BPUM

Sementara itu, di lokasi yang sama Sekretaris Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) Republik Indonesia (RI) Setya Budi Arijanta menerangkan, aplikasi itu merupakan platform yang ditujukan untuk memudahkan pelaku UKM untuk menjual produknya ke pasar pemerintah, dengan nilai nominal hingga Rp50 juta per paket pengadaan atau transaksi.

Belanja pemerintah diharapkan menjadi salah satu harapan agar pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi bisa kembali bangkit. LKPP telah menggandeng enam marketplace yang tergabung dalam aplikasi Bela Pengadaan.

"Saat ini ada sekitar 64 juta pelaku UKM di Indonesia. Aplikasi Bela ini juga sebagai upaya pemerintah menyelamatkan dan meningkatkan perekonomian mereka yang terganggu karena pandemi COVID-19," katanya

Baca juga: Ratusan pelaku UMKM Gumas daftar Banpres Produktif tahap 3

Baca juga: UM Palangkaraya dampingi UMKM peroleh izin edar industri kosmetik

Baca juga: UU Cipta Kerja jadi angin segar bagi startup digital