HARATI rangkul seluruh masyarakat tanpa membeda-bedakan

id HARATI rangkul seluruh masyarakat tanpa membeda-bedakan, Halikinnor, Halikinnor-irawati, pilkada Kotim, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur

HARATI rangkul seluruh masyarakat tanpa membeda-bedakan

Halikinnor ketika menunjukkan tempat ibadah empat agama berbeda yang dibangun berdampingan di Kecamatan Antang Kalang sebagai gambaran kerukunan dan tingginya toleransi masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Minggu (15/11/2020). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor dan Irawati atau akrab disebut HARATI, menegaskan pihaknya merangkul seluruh lapisan masyarakat tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan antargolongan.

"Perbedaan itu adalah takdir yang tidak perlu kita permasalahkan. Kita semua bersaudara. Kami tidak pernah membeda-bedakan ini dari suku atau agama apa. Kita semua sama. Kita harus bersatu untuk meningkatkan kemajuan daerah kita," kata Halikinnor di Sampit, Senin.

Menurut Halikinnor, kerukunan dan toleransi kehidupan masyarakat Kotawaringin Timur, sangat tinggi. Ini menjadi modal yang sangat bagus dalam membangun daerah melalui bidang profesi masing-masing.

Halikinnor memastikan pihaknya berdiri di tengah-tengah masyarakat untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, tanpa membeda-bedakan. Semua pihak dirangkul agar bisa turut berperan dalam membangun daerah.

Halikinnor mengaku sangat bersyukur karena masyarakat juga berpandangan yang sama. Hal itu terlihat dari keberadaan tim sukses dan masyarakat yang datang menyampaikan dukungan kepadanya, berasal dari beragam latar belakang suku, agama dan perbedaan lainnya.

Semuanya sepakat bersatu dan menyatukan langkah untuk membangun Kotawaringin Timur demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Langkah ini diawali dengan tekad bersama memenangi pemilu kepala daerah 9 Desember nanti.

Selanjutnya, pembangunan bidang keagamaan akan dilakukan dengan menyentuh semua agama sesuai kebutuhan dan kemampuan. Ini sangat penting karena pembinaan keagamaan kepada pemeluk agama masing-masing akan membawa dampak positif terhadap pembangunan sumber daya manusia di daerah ini.

Dalam hal kebudayaan, pemerintah akan meningkatkan upaya pelestarian dan pembinaan kebudayaan lokal, namun tidak mengabaikan pembinaan terhadap budaya dari luar daerah yang kini masuk ke daerah ini.

Baca juga: Masyarakat Antang Kalang usulkan ini kepada Halikinnor

Begitu pula dalam kesempatan di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lainnya, Halikinnor berkomitmen bahwa apapun agama dan sukunya, pemerintah daerah wajib membantu dan melayani penduduk daerah ini.

Saat berkunjung ke Kecamatan Antang Kalang pada Minggu (15/11), Halikinnor sempat menunjukkan keberadaan tempat ibadah empat agama berbeda yaitu Islam, Protestan, Katolik dan Hindu Kaharingan. Menurutnya, itu menjadi salah satu gambaran kerukunan hidup umat beragama di Kotawaringin Timur.

Kondisi seperti ini harus terus ditingkatkan. Silaturahmi tokoh lintas agama harus terus dilakukan sebagai upaya membina komunikasi dan mencari solusi untuk mencegah munculnya masalah yang dapat mengganggu kerukunan.

"HARATI untuk semua. Falsafah 'huma betang' terus kita jalankan dengan hidup rukun berdampingan meski berbeda suku dan agama. Kita bangun daerah kita ini bersama-sama dengan bergandengan tangan demi kesejahteraan seluruh masyarakat," demikian Halikinnor.

Baca juga: Akademisi ini menilai HARATI banyak kelebihan

Baca juga: Demokrat Kotim sebut Halikinnor berpengalaman dan gesit