Pemprov Kalteng : Waspadai hoaks seputar vaksin COVID-19

id Waspada hoaks vaksin covid 19, pemprov kalteng, virus corona, protokol kesejatan, kpcpen, Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, v

Pemprov Kalteng : Waspadai hoaks seputar vaksin COVID-19

Gambar tangkapan layar webinar KPCPEN dengan tema "Vaksin Aman, Masyarakat Sehat" di Palangka Raya, Senin, (23/11/2020). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah meminta masyarakat di wilayah setempat, mewaspadai hoaks atau informasi palsu seputar vaksin Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

"Waspadai hoaks seputar vaksin COVID-19. Setiap informasi yang diterima, telaah dan jangan asal sebar begitu saja," kata Pelaksana Tugas Gubernur Kalteng Habib Ismail, melalui Pelaksana Tugas Kadiskominfosantik Agus Siswadi di Palangka Raya, Senin.

Hal itu ia sampaikan saat webinar Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang memiliki tema "Vaksin Aman, Masyarakat Sehat".

Menurutnya setiap informasi yang diterima, utamanya seputar vaksin COVID-19 harus dipastikan kebenarannya, berasal dari sumber yang kredibel, atau jika ragu bisa ditanyakan kepada Dinas Kesehatan maupun Diskominfo wilayah setempat.

"Suatu informasi yang tidak jelas atau meragukan, cari dulu informasinya. Jangan asal sebar," ungkapnya.

Maka melalui berbagai upaya, termasuk webinar ini, pemerintah ingin memberikan informasi yang valid mengenai perkembangan vaksin maupun penanganan COVID-19.

Webinar yang dilaksanakan tersebut, nantinya juga akan gencar diputarkan kembali rekamannya pada berbagai daerah dan lingkungan masyarakat, guna mencegah penyebaran hoaks.

"Tantangan memberikan informasi yang valid dan mencegah hoaks di Kalteng cukup beragam, diantaranya masih terdapat blank spot atau area belum terjangkau sinyal, sehingga upaya sosialisasi harus lebih digiatkan lagi," ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul menjelaskan, saat ini secara nasional hoaks seputar vaksin COVID-19 seringkali ditemukan.

Beberapa hoaks dimaksud, seperti vaksin yang dapat mengubah DNA, penanaman micro chip, hingga bisa membuat seseorang mandul.

"Berhati-hatilah dengan hoaks ini, sebab misinformasi akan beresiko kepada kesehatan masyarakat. Gunakan sumber informasi terpercaya," tegasnya saat menjadi narasumber webinar tersebut.

Lebih lanjut Suyuti mengatakan, hingga saat ini sebenarnya belum ada vaksin COVID-19, yang benar adalah kandidat atau calon vaksin COVID-19 yang masih harus melalui sejumlah tahapan.

Namun jika nantinya vaksin telah selesai dan siap digunakan, maka sesuai prinsip dasar, vaksin tersebut telah dijamin keamanannya. Setiap vaksin tentu melalui uji klinik dan berbagai tahapan ketat, guna memastikan keamanannya.

"Seluruh pembuatan dan penelitian vaksin diawasi BPOM, guna memastikan keamanan dan kemanjurannya sebelum digunakan untuk masyarakat," jelasnya.