Jakarta (ANTARA) - Orang-orang yang terkena COVID-19 namun tidak menunjukkan gejala menjadi penyebab sebagian besar penyebaran penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Pada kebanyakan kasus COVID-19, orang tidak mulai menunjukkan gejala, seperti batuk, demam, dan sesak napas, sekitar enam hari setelah terinfeksi.
Selama rentang waktu itu, orang-orang yang positif bisa sangat rentan menularkan penyakitnya dan biasanya mereka tidak menyadari mengidap virus, dan menyebabkan penyebaran yang tidak disengaja.
Baca juga: Tren masker wajah tetap berlanjut di 2021
"Kebanyakan infeksi SARS-CoV-2 disebarkan oleh orang-orang tanpa gejala," kata CDC seperti dilansir dari Health, Kamis.
CDC memperkirakan lebih dari 50 persen dari semua infeksi ditularkan dari orang yang tidak menunjukkan gejala dan ini artinya setengah dari infeksi baru berasal dari dari orang yang mungkin tidak menyadari dirinya bisa menularkan virus ke orang lain.
Inilah alasan masker termasuk yang berbahan kain menjadi penting untuk memperlambat penyebaran COVID-19. Benda ini bisa menghentikan orang yang terinfeksi menyebarkan virus dan melindungi pemakainya terkena tetesan pernapasan orang lain.
"Manfaat penggunaan masker berasal dari kombinasi kendali sumber dan perlindungan pribadi untuk pemakainya. Masker kain tidak hanya secara efektif memblokir sebagian besar tetesan berukuran besar, tetapi juga dapat memblokir tetesan dan partikel halus (juga sering disebut sebagai aerosol) yang lebih kecil dari 10 mikron," kata CDC.
Baca juga: Ini perbedaan gejala demam dengue dengan COVID-19
Di Indonesia, pemerintah bersama para pakar kesehatan sudah mengimbau pemakaian masker terutama saat berada di ruang publik. Masker yang dianjurkan antara lain berbahan kain dengan tiga lapis bahan sintetis tanpa tenun dan diatur agar lapisan filtrasi berada di tengah
Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyarankan lapisan kain bisa terdiri dari katun dengan dua lapisan chiffon mengandung polyester-spandex untuk menyaring 80-90 persen partikel.
Efektivitas masker kain yang sesuai standar untuk melindungi Anda dan orang di sekitar Anda dari COVID-19 juga terkait cara pakai secara benar, lalu penerapan jaga jarak satu meter satu sama lain, perilaku mencuci tangan rutin dan tindakan tidak memegang wajah dan masker sebelum mencuci tangan.
Sebelum memakai masker, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO merekomendasikan Anda mencuci tangan dulu, lalu memeriksa kondisi masker apa ada yang rusak atau tidak. Hindari mengenakan masker dengan tali yang longgar. Setelahnya, pakai masker menutupi hidung dan mulut tanpa memberi celah pada sisi-sisinya.
Baca juga: Kelelahan terus menerus jadi gejala COVID-19?
Baca juga: Hidung tersumbat dan pilek belum tentu pertanda COVID-19
Baca juga: Kondisi kulit ini bisa jadi tanda COVID-19
Berita Terkait
Warga Jepang tuntut pemerintah hingga kompensasi Rp9 miliar terkait efek samping vaksin COVID
Kamis, 18 April 2024 14:56 Wib
OJK: Restrukturisasi kredit COVID-19 berakhir
Senin, 1 April 2024 14:38 Wib
Pandemi mempercepat reformasi kesehatan
Minggu, 3 Maret 2024 10:13 Wib
Calon haji tetap harus divaksin COVID-19
Selasa, 20 Februari 2024 15:35 Wib
WHO minta semua negara segera capai kesepakatan pandemi
Selasa, 23 Januari 2024 16:19 Wib
Kemenkes sebut kenaikan kasus COVID-19 varian JN.1 masih terkendali
Selasa, 19 Desember 2023 16:33 Wib
Dinkes Kapuas imbau masyarakat wawaspadai peningkatan kasus COVID-19
Kamis, 14 Desember 2023 15:56 Wib
Bupati Kotim imbau masyarakat jaga kebersihan cegah penularan COVID-19
Rabu, 13 Desember 2023 18:52 Wib