Polisi selidiki terbakarnya gedung SDN-4 Melayu

id sdn-4 melayu muara teweh,polres barito utara,kebakaran

Polisi selidiki terbakarnya gedung SDN-4 Melayu

Kapolres Barito Utara AKBP Dodo Hendro Kusuma meninjau lokasi kebakaran SDN-4 Melayu Muara Teweh, Kamis (26/11/2020).ANTARA/HO

Muara Teweh (ANTARA) - Kepolisian Resor Barito Utara, Kalimantan Tengah, kini melakukan penyelidikan terkait terbakarnya bangunan SDN-4 Melayu dan sebuah rumah warga di Jalan Cempaka Putih Muara Teweh.

"Saat ini penyebab kebakaran masih kami selidiki dan lokasi kejadian sudah dipasang garis kuning (police line) serta sejumlah saksi sudah diminta penjelasan," kata Kapolres Barito Utara AKBP Dodo Hendro Kusuma melalui Kasat Reskrim AKP M Tommy Palayukan di Muara Teweh, Kamis.  

Peristiwa kebakaran tersebut terjadi pada Kamis dinihari sekitar pukul 03.00 WIB mengakibatkan delapan ruangan SDN-4 Melayu berkonstruksi kayu terdiri dari empat ruang kelas, ruang guru atau kantor  dan tiga unit kelas terbuat dari beton ludes terbakar, serta sebuah rumah milik H Siswandoyo yang difungsikan sebagai rumah singgah bersalin Puskesmas Melayu.

Saat ini, kata dia, sudah lima orang saksi dimintai keterangan termasuk Rudi Gunawan penjaga sekolah SDN-4 Melayu, kemudian warga lainnya Kani, H Suratno, H Surianor dan Pieter.

"Sesuai keterangan saksi, api berasal dari atap bangunan kantor ruang guru, namun untuk mendalami lebih lanjut, kami akan mendatangkan Tim Laboratorium Forensik untuk mengetahui penyebab kebakaran," katanya.

Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 03.45 WIB  oleh mobil BPBD, Damkar, dua unit pemadam portabel serta dibantu dari personel Polres setempat, Kodim 1013 Muara Teweh, satu unit mobil MPA Teweh Baru, mobil tangki PDAM, relawan peduli bencana dan masyarakat sekitar.

"Dalam kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa namun mengakibatkan kerugian Materiil sekitar Rp300 juta," kata Kasat Reskrim.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara Hery Jhon Setiawan mengatakan meski gedung sekolah terbakar, namun kegiatan belajar dan mengajar tetap berjalan  melalui sistem dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) yakni belajar dari rumah dan guru tetap menjalan tugasnya.

"Bangunan sekolah yang terbakar segera ditindaklanjuti untuk diusulkan pembangunan secepatnya kepada pemerintah daerah," kata Hery Jhon.