Dubes Umar Hadi mendapat rekor MURI setelah jual batik Rp1 miliar

id Dubes Umar Hadi ,rekor muri,Dubes Umar Hadi mendapat rekor MURI setelah jual batik Rp1 miliar,batik

Dubes Umar Hadi mendapat rekor MURI setelah jual batik Rp1 miliar

Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi beserta keluarga menginisiasi acara penjualan batik secara daring pada Minggu (29/11/2020). (HO-KBRI Seoul)

Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) atas pencapaian penjualan batik dengan total transaksi melebihi Rp1 miliar.

Sedikitnya 6.500 orang turut menyaksikan secara virtual kegiatan bertema “Buy Batik, Wear the Art, Respect the Artist” pada Minggu (29/11), yang diselenggarakan KBRI Seoul.

KBRI Seoul menjadi kedutaan RI pertama di dunia yang melaksanakan pagelaran sekaligus penjualan busana batik secara daring.

“Batik selalu hadir dalam setiap fase kehidupan masyarakat Indonesia. Pandemi COVID-19 telah berdampak pada livelihood (mata pencaharian—red) UMKM batik. Turunnya omzet para perajin perlu ditanggulangi dengan upaya yang lebih kreatif dari berbagai kalangan,” ujar Dubes Umar dalam keterangan tertulis KBRI Seoul, Senin.

Baca juga: Telaah - Sudah sepatutnya batik jadi identitas industri fesyen Indonesia

Secara khusus, KBRI menggandeng Yayasan Batik Indonesia (YBI), dua desainer kenamaan, Novita Yunus dan Ai Syarif, serta Puteri Indonesia 2020 Rr. Ayu Maulida Putri untuk membantu perajin batik yang terdampak pandemi COVID-19.

Kegiatan tersebut tidak hanya melakukan pendekatan penjualan secara ritel tetapi juga mengupayakan tercapainya penjualan dengan sistem contract sales (kontrak penjualan—red).
Kegiatan penjualan batik secara daring yang diselenggarakan KBRI Seoul pada Minggu (29/11/2020). (HO-KBRI Seoul)


Dalam rangka menyambut tahun 2021 sebagai International Year of Creative Economy, pada saat  Indonesia yang akan menjadi tuan rumah The 2nd World Conference on World Creative Economy, KBRI Seoul adalah perwakilan RI pertama yang membentuk fungsi baru yang khusus menangani ekonomi kreatif dan digital.

Fungsi baru tersebut, kata Umar, bertugas untuk menangani promosi sektor ekonomi kreatif, termasuk 17 sub-sektor, antara lain mencakup batik dan busana, serta aksesnya ke wadah digital di Korea Selatan.

Pada 2021, batik ditargetkan masuk ke pusat penjualan produk buatan tangan berbasis daring di Korea Selatan dan diharapkan akan dengan mudah ditemui di Dongdaemun Design Plaza, ikon industri desain di negara tersebut.

Baca juga: Kecintaan terhadap batik harus ditanamkan sejak dini, kata Legislator Gumas

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto beserta Yanti Airlangga, yang adalah ketua umum YBI, menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan KBRI Seoul sebagai salah satu langkah strategis dukungan perwakilan RI untuk memulihkan ekonomi nasional, menurut keterangan KBRI Seoul.

Guna mempromosikan batik tulis dan cap, Yanti yang dikutip KBRI menyampaikan harapan agar kegiatan serupa dapat ditindaklanjuti oleh perwakilan RI di belahan dunia lainnya.

Sebagai wujud apresiasi kepada para penggerak promosi batik di Korea, KBRI Seoul dan YBI juga menyampaikan penghargaan “Indonesian Batik Ambassador” kepada para pemimpin perusahaan terkemuka di Korea Selatan, antara lain President Director of Posco Krakatau Kim Jhi Yong, Vice President of Hyundai Motor Asia Pacific Headquarter Lee Kang Hyun, President Director of LG International Indonesia Mr.Lee Chang Hyun, President Director of Lotte Chemical Indonesia Kang Jong Won, CEO of PT Bank KEB Hana Indonesia Park Jong Jin, Country Manager of Visit Indonesia Tourism Office VITO Daisy Park, serta influencer Han Yoo Ra.

Baca juga: Kalapas dan Karutan se-Kalteng tertarik batik olahan warga binaan

Baca juga: Akibat pandemi, omzet perajin Batik anjlok hingga 80 persen

Baca juga: Tokopedia sebut masker dan daster jadi produk batik terlaris