Pemkab Barsel lakukan identifikasi potensi eks transmigrasi Dadahup D1 dan D3

id Pemkab barsel, barsel, barito selatan, buntok, eks transmigrasi d1 dan d3

Pemkab Barsel lakukan identifikasi potensi eks transmigrasi Dadahup D1 dan D3

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Barito Selatan, Agus In'Yulius bersama dengan Ketua Komisi III, H. Zainal Khairuddin dan Ketua Komisi I, H. Raden Sudarto berdiskusi dengan masyarakat di eks transmigrasi D1 dan D3, Minggu, (6/12/2020). (ANTARA/Bayu Ilmiawan)

Buntok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah melakukan identifikasi potensi di eks transmigrasi Dadahup D1 dan D3 yang masuk wilayah setempat.

"Dalam kegiatan ini, kami mendatangkan konsultan untuk membantu menyusun dokumen identifikasi potensinya," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Barito Selatan, Agus In'Yulius di Buntok, Senin.

Dikatakannya, hasil identifikasi ini nantinya akan disampaikan kepada pemerintah pusat terutama Dirjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi agar bisa mendapatkan bantuan.

"Bantuan tersebut berupa peningkatan sarana dan prasarana perbaikan, sekaligus rehab kembali di D1 Tambatan Jaya dan D3 Suka Karya yang masuk wilayah Desa Tampulang, Kecamatan Jenamas ini," ucapnya.

Beberapa waktu lalu, pihaknya kedatangan perwakilan Dirjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi yang melimpahkan sebagian aset pada D1 dan D3 sebesar Rp2 miliar lebih.

"Namun aset berupa bangunan pustu dan rumah ibadah, sekolah, rumah dan jalan di D1 dan D3 ini mengalami rusak berat," terangnya.

Menurutnya setelah mendapat pelimpahan aset dari pusat, pihaknya langsung melakukan cek lapangan sekaligus identifikasi yang dilakukan konsultan, guna menyusun dokumen guna menggali potensi yang ada di eks transmigrasi Dadahup 1 dan Dadahup 3 ini.

"Harapannya dengan adanya kegiatan ini, nantinya akan turun dana bantuan dari pusat yang mampu menghidupkan eks transmigrasi yang kondisinya saat ini sangat memprihatinkan," kata Agus In'Yulius.

Adapun luasan D1 dan D3 yang wilayahnya masuk Desa Tampulang, Kecamatan Jenamas ini sekitar 2.600 hektare.

Sedangkan jumlah penduduk pada dua lokasi itu sebanyak 83 orang yang terdiri dari 23 kepala keluarga (KK). Adapun usaha masyarakat yakni mencari ikan, kayu galam dan madu di luar lokasi eks transmigrasi.

"Untuk usaha penduduk menunjang tabungan, sebagian penduduk sejak 2010 lalu memelihara sapi," jelasnya.

Ia mengatakan, dalam kegiatan ini juga pihaknya membawa anggota DPRD Barito Selatan untuk melihat secara langsung kondisinya di lapangan dan diharapkan dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat di daerah itu.