Uang beredar November 2020 tercatat Rp6.817,5 triliun

id Likuiditas,peredaran uang,Uang beredar November 2020 ,BI,Uang beredar November 2020 tercatat Rp6.817.5 triliun ,Direktur Eksekutif Departemen Komunika

Uang beredar November 2020 tercatat Rp6.817,5 triliun

Warga berjalan melintas di depan logo Bank Indonesia dengan program "Rupiah untuk negeri" di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (27/5/2019). (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/ama/aa.)

Jakarta (ANTARA) - Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada November 2020 tercatat Rp6.817,5 triliun, atau tumbuh 12,2 persen (yoy), relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,5 persen (yoy).

"Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tetap tinggi pada November 2020, didukung oleh komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang kuasi," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono di Jakarta, Rabu.

Erwin menjelaskan perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan M1 yang melambat menjadi 15,8 persen (yoy) dari pertumbuhan pada Oktober 2020 sebesar 18,5 persen (yoy), sejalan peredaran uang kartal dan simpanan giro rupiah yang melambat.

Sementara itu, pertumbuhan uang kuasi mengalami peningkatan, dari 10,7 persen (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 11,1 persen (yoy) pada November 2020.

Berdasarkan faktor yang memengaruhi, kata Erwin, pertumbuhan M2 pada November 2020 didorong oleh peningkatan aktiva dalam negeri bersih di tengah perlambatan aktiva luar negeri bersih.

Aktiva dalam negeri bersih tumbuh sebesar 12,9 persen (yoy) pada November 2020, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,0 persen (yoy). Perkembangan ini ini didorong oleh peningkatan pertumbuhan lainnya bersih, terutama pembelian SBN oleh Bank Indonesia dan pertumbuhan ekspansi keuangan pemerintah yang masih tinggi.

Sementara itu, pertumbuhan kredit pada November 2020 tercatat masih mengalami kontraksi sebesar 1,7 persen (yoy), turun dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar minus 0,9 persen (yoy) sejalan dengan permintaan yang masih belum kuat.

Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih tumbuh 10,3 persen (yoy) pada November 2020, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan Oktober 2020 sebesar 13,9 persen (yoy).